Mohon tunggu...
Ulil Ummah
Ulil Ummah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru di MAN Tana Toraja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remidial Rindu Madrasah

11 Juli 2020   16:53 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:51 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa putih abu2 konon katanya masa paling menyenangkan. Bahkan masa terindah dalam bangku sekolah, sejuta cerita dan seribu makna ihingga  membaur menjadi satu kenangan indah.... Beda rasanya belajar pada masa sekarang.

Selama masa pandemi ini sekolah dituntut melakukan pembelajaran daring, sebagai guru maka kita harus mampu menyikapi hal tersebut dengan penuh inovasi, kreasi dan semangat. Baik guru PNS maupun guru honorer memiliki tanggungjawab dan kewajiban yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Tiga bulan sudah MAN Tana Toraja melaksanakan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh, bahkan Penilaian Akhir Semester juga secara online. Tuntutan ini membuat guru beserta peserta didik harus selalu online dan siaga dalam menjalankan kelas online. Setelah sekian bulan belajar jarak jauh kemuadian muncul kebijakan New Normal dengan segala protokol kesehatan harus dipatuhi.

New Normal ini membuat sebagian besar siswa MANTAN (MAN Tana Toraja) kembali berseri, gembira penuh harap untuk melakukan Remidial Rindu dengan para guru kesayangan serta teman dan sahabat di sekolah. 

Namun dengan adanya Surat Edaran Bupati Tana Toraja Nomer 195/ VII/ Setda Tanggal 4 Juli 2020 perihal perpanjangan masa belajar dirumah dan PPDB sampai 1 Agustus 2020 maka,  pupus sudah luapan kegembiraan para siswa-siswi MAN Tana Toraja. "Kata mereka" gagal lagi kami akan melakukan remidial rindu belajar di kelas bersama Bapak/Ibu guru di sekolah tercinta yang biasanya belajar bersama menyenangkan ada reward, ada sanksi, ada apresiasi dan ada semangat. 

Peserta didik baru juga harus mengalami kebingungan, akankah ada Matsama (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah) atau pada awal putih abu2 ini kami tidak dapat bersua dengan guru baru dan teman baru kami?. 

Kini mereka semua harus kembali dengan menyiapkan segala bekal dalam pembelajaran daring, harus bisa mandiri menyimak proses belajar melalui WA, Classroom, Googlemeet, Quizis dan bahkan melalui FB bagi sebagian peserta didik yang belum mampu membeli kuota. Ataupun ada yang rela tiap hari senin ambil tugas disekolah untuk satu minggu ke depan karena belum memiliki Smartphone.

Kondisi pandemi ini telah mengajarkan warga sekolah untuk mandiri belajar, tidak hanya bagi peserta didik saja melainkan bagi para guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran khusus BJJ (Belajar Jarak Jauh), membuat media yang dapat membantu peserta didik selama belajar mandiri di rumah, bahkan harus menyiapkan Lembar Kerja Siswa untuk diselesaikan di rumah. Dan masih banyak setumpuk pekerjaan guru yang harus diselesaikan.

New Normal yang belum jadi ini, seharusnya juga perlu dipersiapkan oleh pemerintah Kabupaten/kota untuk memfasilitasi bagi para peserta didik yang masih belum ada jaringan. 

Di sebagian Desa sudah ada yang memberikan fasilitas wifi dikantor kelurahan sehingga para peserta didik yang mengalami kendala jaringan kini sedikit demi sedikit dapat belajar jarak jauh mesiki harus datang di kelurahan atau lembang. 

Akan tetapi di Toraja sendiri masih banyak anak2 kita yang mengalami kendala jaringan dan belum ada solusi. Bahkan di kecamatan Bittuang anak2 harus rela naik gunung untuk mendapatkan jaringan demi BJJ. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun