corona, cara yang umum dan mudah diterapkan adalah dengan 3M - menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Pada awal-awal munculnya virus ini sekitar Maret - April 2020 kemarin, banyak instansi dan dunia usaha yang menutup kantornya dan memberikan solusi dengan work from home atau bekerja dari rumah.
Menyikapi peningkatan penularan virusHal ini dimaksudkan untuk menghindari kontak satu sama lain dalam ruang kerja, karena penyakit ini mempunyai gejala yang mirip dengan sakit flu sehingga banyak orang meremehkan dan lebih gawat lagi orang yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala).
Hampir selama tiga bulan praktis pekerjaan kantor dikerjakan dirumah, banyak toko yang tutup dan bahkan sekolah-sekolah mulai menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari semua jenjang dan tingkat.Â
Berangsur-angsur memasuki bulan September dan Oktober mulai diterapkan peraturan baru dengan nama "new normal" hidup normal gaya baru yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan serta dengan protokol kesehatan yang masih cukup ketat. Namun banyak masyarakat awam yang salah menafsirkan tentang aktivitas di masa normal baru.
Sebagian besar menganggap bahwa virus ini sudah berkurang dan situasi mulai aman, sehingga dunia usaha kembali "terbangun" dan memulai aktivitas seperti sedia kala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang wajib dipenuhi. Pasar tradisional tetap ramai, mall mulai ramai pengunjung, tempat-tempat makan mulai buka kembali dan lain-lainnya. Namun sekolah tetap tutup dan terus menerapkan sistem PJJ.
Menjelang awal tahun 2021, minggu pertama ini saya melihat kompleks salah satu sekolah dari TK, SD, SMP dan SMK masih tetap sepi, bukan hanya karena tidak ada siswa yang masuk, tapi pegwainya pun hanya terlihat pada jam masuk dan pulang saja.
Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah secara koordinasi, bahwa sekolah sedang menerapkan isolasi mandiri di tempat kerja mulai tanggal 4 Januari 2021 hingga empat belas hari kedepan. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain :
- Kekhawatiran penyebaran virus corona dari para pegawai yang pada masa liburan melakukan perjalanan ke luar kota/pulau.
- Informasi kenaikan jumlah orang yang terinfeksi virus corona pasca liburan.
- Surat Edaran Gubernur Sumatera Selatan tentang penundaan pembelajaraan tatap muka.
- Ditemukannya beberapa orang yang positif terkena corona dan diduga berinteraksi dengan pegawai baik di lingkungan tempat tinggal maupun yang lain.
- Himbauan dari Direktur bahwa keselamatan dan kesehatan pegawai serta siswa adalah menjadi hal yang paling utama.
Berpedoman pada hal-hal tersebut kompleks sekolah swasta ini menerapkan sistem isolasi mandiri di tempat kerja dengan cara :
- Semua guru dilarang berkumpul di ruang guru. Begitu guru datang langsung menempati ruang kelas masing-masing sesuai jabatan wali kelas yang disandang dan bagi guru yang tidak mendapat ruang kelas bisa menggunakan ruang laboratorium bahasa dan komputer serta ruang perpustakaan dan ruangan lain yang dimungkinkan untuk tetap melakukan kegiatan PJJ.
- Setiap pegawai dilarang saling kunjung-mengunjungi atau berkumpul untuk ngobrol. Setiap ruang yang sudah ditempati pintu diharapkan tertutup sehingga tidak mengundang orang lain yang tidak berkepentingan untuk masuk. Segala bentuk komunikasi dilakukan melalui media komunikasi online. Hal ini dimulai ketika pegawai sampai di tempat kerja dan saat pulang juga tidak boleh berkumpul di area parkir dan tempat-tempat lain di komplek sekolah.
- Penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu saat sampai di tempat kerja. Penyediaan tempat cuci tangan yang ada di setiap lantai dan lorong sekolah yang dilengkapi dengan sabun, handsanitizer yang tak pernah kehabisan, serta penyemprotan ruangan dan lingkungan sebanyak tiga kali dalam sehari. Tidak lupa menyediakan tempat minum lengkap di setiap koridor kelas sehingga guru di tiap lantai tidak perlu pergi ke ruang guru atau dapur untuk mengambil minum, supaya meminimalisir guru untuk saling bertemu dan ngobrol.
Dalam hal-hal tertentu misalnya kegiatan rapat dengan peserta terbatas, kegiatan tersebut dilakukan di tempat terbuka seperti di halaman sekolah dan bila rapat harus diikuti oleh semua pegawai maka akan digunakan aplikasi zoom untuk memfasilitasi kegiatan kerja dan pembelajaran.
Melihat upaya yang cukup serius dalam pencegahan dan pemutusan penyebaran virus ini, metode ini sangat bagus bila bisa diterapkan di instansi yang lain.
Namun demikian terkadang saya merasa sedikit ironis, bahwa sebagus apapun penerapan sistem isolasi mandiri di tempat kerja ini, mungkin lebih enak didengar dengan istilah menjaga jarak hanya berlaku pada jam kerja saja karena sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa lepas dari ketergantungan terhadap lingkungan yang salah satunya interaksi dengan sesama.