Banyak orang mengira tugas seorang guru hanyalah menghitung angka dan mengeja huruf. Kelihatannya sederhana? Â namun, realitanya tidak sesederhana kelihatannya. Praktiknya tidak semudah hal yang dibayangkan. Guru sebagai pendidik kedua setelah keluarganya, guru mempunyai peran yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak, keberhasilan anak akan terlihat ketika anak sudah tumbuh dewasa, apakah dia akan menjadi anak yang cerdas atau kurang cerdas, sukses atau gagal, hal itu tidak lain karena didikan guru selain dari didikan orangtua, keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
Secara formal, menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005, pasal 1, butir 1 tentang guru dan dosen, "yang disebut dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah".
Pada dasarnya, setiap orang adalah guru, "Digugu Lan Ditiru",terutama oleh anak-anak  yang sering meniru apapun yang dilakukan oleh orang lain disekitrnya. Biasanya anak-anak langsung menerapkan apa yang mereka denga, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan dari lingkungan sekitarnya. Sekolah adalah salah satu kekuatan besar dalam menciptakan agen perubahan yang perlu ditangani oleh guru-guru yang handal,berkualitas, profesional, yang mempunyai visi yang jauh akan perkembangan sumber daya manusia yang akan datang. Maka dari itu, seorang guru dapat menjadikan mereka sebagai generasi yang hebat dan mampu menjadi generasi yang Rahmatan lil'alamin,agar mereka menjadi manusia-manusia yang berkualiatas unggul, berdaya tahan tinggi dalam menghadapi perubahan.Â
Anak-anak merupakan calon pewarisbangsa. Dalam proses Transfering Values and Knowledge,haruskah menjadi gurukreatif? jawabannya iya tentu saja. Lalu bagaimana ciri-ciri seorang guru yang kreatif dan profesional? berikut pemaparannya:
1. Fleksibel
Menjadi seorang guru haruslah luwes, tidak kaku dan dapat memahami kondisi dan cara belajar anak, mampu mendekati anak melalui berbagai cara sesuai dengan kecerdasan dan potensi masing-masing anak yang tetap memperhatikan aspek perkembangan anak.
2. Optimis
Diperlukan keyakinan yang tinggi  terhadap kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak didik.
3. Respek
Senantiasa menumbuhkan rasa hormat didepan anak didik dapat memicu dan memacu anak didik bukan hanya sekedar memahami pelajaran kan tetapi, anak akan dapat memahami secara menyeluruh terhadap apa yang dipelajarinya.
4. Cekatan