Magelang (07/02/2021) Pandemi COVID-19 sampai saat ini masih menjadi trending topik atau masalah utama di Indonesia bahkan di dunia. Kasus COVID-19 di Indonesia sudah berlangsung hampir satu tahun, bukan malah menurun tetapi masyarakat yang terdampak malah semakin luas dan semakin banyak korban jiwanya. Masyarakat yang abai dan kurang peduli terhadap protokol kesehatan menjadi penyebab utama dari bertambahnya kasus COVID-19 di Indonesia.
COVID-19 yang awalnya kebanyakan terjadi di kota-kota besar, semakin kesini mulai merambah ke kota-kota kecil bahkan sudah banyak pula penduduk di pedesaan yang tertular virus COVID-19 ini. kurangnya pengetahuan dan kesadaran warga desa terhadap bahaya yang ditimbulkan virus ini akan menyebabkan semakin banyak orang yang terinfeksi COVID-19. Maka dari itu untuk menekan angka kasus COVID-19 diperlukan keja sama dan kontribusi dari semua elemen negara baik pemerintah, aparat, nakes maupun masyarakat umum.
Salah satu Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melakasnakan KKN Mandiri atau Pulang Kampung di Dusun Depokan, Desa Purwosari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang mempunyai gagasan menarik. Gagasan ini bertujuan untuk menambah kewaspadaan masyarakat terhdap COVID-19. Yang dilakukan Mahasiswa tersebut adalah membuat Peta Kerentanan Terhadap COVID-19 di Dusun Depokan.
Pemetaan kerentanan ini dilakukan dengan menggunakan empat kriteria kerentanan, yaitu kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan. Setiap parameter tersebut terdiri dari beberapa sub parameter atau indikator. Data yang digunakan dalam pemetaan berupa data spasial yang berbasis lokasi dan data non spasial. Data non spasial didapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa perangkat dan warga Dusun Depokan, Desa Purwosari, Secang, Magelang. Setiap indikator tersebut diberi skor atau bobot masing-masing yang ditentukan dengan metode Analytical Heararchy Process (AHP). Misal pada kriteria fisik meliputi dua indikator, yaitu kedekatan dengan jalan raya dan kedekatan dengan fasilitas umum. Semakin dekat lokasi tempat tinggal warga terhadap jalan raya dan fasilitas umum, maka tingkat kerentanan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan jalan raya dan fasilitas umum merupakan lokasi yang sering digunakan masyarakat untuk berkumpul, sehingga risiko penyebaran virus corona tinggi.
Dengan adanya Peta kerentanan ini di harapkan masyarakat bisa lebih waspada dan dapat dengan sadar mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. sehingga hal ini mampu menekan angka penyebaran COVID-19. Selain itu Peta ini juga bisa dibuat acuan untuk menentukan kebijakan pemerintah setempat dalam menyikapi dampak COVID-19.