Apabila kita tidak bisa mengambil semuanya,maka janganlah tinggal semuanya. Yah begitu lah sepenggal satu kaidah fiqih yang ada dalam kitab qowaidul fiqih atau asbah wan nadzair karya Imam As Suyuthi.
Dari ungkapan qoidah di atas setidaknya kita tidak boleh diam,akan tetapi selalu mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat ini. Begitu juga kaidah ini pun bisa dipakai untuk kita yang tidak bisa shalat sunnah auto khusu' atau hanya bisa melaksanakan sholat/amalan sunnah lainya masih terhitung sedikit.
Lagi dan lagi setidaknya kita telah berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi. Bila ulama dan wali Allah SWT mengisi malam-malamnya full untuk ibadah dan taqarub kepada Allah SWT,maka kita setidaknya mengambil sebagian waktu malam juga tidak apa-apa untuk sholat sunnah malam walau cuma 2 rakaat.
Ketika orang kaya bisa mendermakan hartanya untuk menyumbang berbagai lini kegiatan keagamaan,madrasah,sekolah,pesantren,dan lain sebagainya,maka kita pun setidaknya latihan berderma kepada tetangga sekitar,pengemis,sanak kerabat dan orang terdekat kita dengan kemampuan nominal tidak harus banyak,yang penting adalah istiqomah.
Maka saya sebagai seorang blogger dan penulis media online lainya lagi latihan mengamalkan satu ungkapan qaidah di atas, saya pun tidak tinggal diam untuk berhidmah kepada agama dan masyarakat,walaupun mungkin rangkaian tulisan ini kurang begitu signifikan manfaatnya untuk masyarakat luas,akan tetapi yang terpenting adalah keep going on berhidmah sebanyak-banyaknya.
Dan semoga dengan beberapa tulisan ini kelak dikemudian hari akan menjadi amal jariyahku,yang mana pahalanya akan terus mengalir sampai hari kiamat.Amin !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H