Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dari keluargalah pendidikan dasar pada individu dimulai. Oleh karena itu keluarga memiliki peran yang paling mendasar untuk menciptakan individu yang berkualitas sehingga mempunyai pengaruh yang baik untuk keluarga dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Setiap pasangan yang memutuskan untuk membina bahtera rumah tangga memiliki tujuan yang mendasar yaitu hidup bahagia bersama  dan memiliki keturunan. Pasangan suami isteri  merasa sempurna ketika hubungan pernikahan yang mereka bina telah memiliki seorang anak sebagai bukti jalinan kasih antar sepasang kekasih.
Anak adalah kebahagian, kebanggaan serta harapan bagi setiap orangtua. Sehingga setiap orangtua akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Tetapi terkadang banyak orangtua yang lupa akan peran mendasar dari sebagai orangtua. Di dalam kehidupan, anak tumbuh dan kembangnya sangat dipengaruhi oleh peran keluarga. Karna didalam pandangan anak, orangtua adalah sosok yang paling sempurna di dalam kehidupannya seperti apapun orangtua tersebut.
Sering diibaratkan seorang anak adalah kertas putih yang masih polos bersih yang belum pernah ditulis sama sekali. Kertas putih ini siap untuk ditulis oleh siapa orang pertama yang akan menulis.Â
Disinilah peran keluarga khususnya orangtua sebagai orang yang pertama sekali mendidik dan mengajarkan anak agar kelak menjadi siapa. Jika keluarga menerapkan perilaku baik, maka anak akan meniru dan menerapkan apa yang dilihat dan diajarkan oleh keluarganya.Â
Begitu juga sebaliknya jika seorang anak memperoleh pengajaran yang salah, maka ini akan mempengaruhi pola perkembangan pengetahuan dan emosionalnya kelak. Kertas putih yang tadinya sudah ditulis mungkin dapat dihapus, tetapi tidak dapat menghapus bekas dari tulisan yang telah pernah salah ditulis. Disinilah orangtua seharusnya memainkan peran yang terbaik di usia golden period anak.
Peran orangtua tidak hanya memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan mainan yang memadai, mereka juga perlu mempersiapkan mental dan pendidikan yang baik. Semua berawal sejak dini. Sejak anak lahir kedunia, bahkan ada teori yang mengatakan bahwa mendidik seorang anak sejak anak berada didalam kandungan seorang ibu.Â
Orangtua memiliki peran mengajarkan anak untuk memulai komunikasi sedari dini sehingga dapat merangsang sensori anak untuk berkomunikasi. Tak jarang banyak anak yang di usia 4-5 tahun belum lancar berbicara diakibatkan keluarga terlalu sibuk sehingga lupa mengajak anak untuk berkomunikasi. Disinilah waktunya anak untuk belajar.
Begitu juga dalam kegiatan sehari-hari anak seperti kamera cctv. Mereka memperhatikan setiap perilaku orang tua dan orang yang ada disekitarnya. Dia tidak tahu mana yang baik dan tidak, dia hanya meniru apa yang sering dia lihat dan dia dengar.Â
Tidak jarang jika kita melihat anak dari 2 keluarga dengan usia yang sama, tingkat ekonomi yang sama sekali pun bias memiliki sifat, perilaku, dan kemampuan kognitif yang berbeda. Disinilah kita sebagai orang dewasa khususnya orangtua lebih berperan aktif dalam bersikap dan berbicara di depan buah hati kita, serta membuat aturan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak sebaiknya dilakukan.
Sesuai dengan pendapat seorang psikologi asal Rusia yang dikenal dengan teori perkembangan anak berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Teori ini lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan perkembangan si anak.Â