Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jadi Kamu Tim yang Mana? Tim Coba Sendiri atau Tim Panggil Tukang?

29 November 2024   18:02 Diperbarui: 29 November 2024   18:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Ulihape (Made by AI-ChatGPT)

Aduh! Topiknya nih bikin pengen nulis, urusan perbaikan pekerjaan rumah tuh ada aja ya baik yang besar maupun perintilan kecil. Kalau aku sih jujurly golongan jamaah yang apa-apa langsung panggil tukang, ditambah suami juga nggak ada hobby kelaki-lakian seperti bertukang, dan akupun bukan tipe perempuan yang menuntut suami harus jago nukang maknya jodoh ye kan hehe

Apalagi zaman sekarang sepertinya hampir semua jasa tuh ada aplikasinya jadi hal ini mempermudah urusan perbaikan pekrjaan rumah. Pernah rumah kebanjiran yang aku lakukan langsung order jasa beberes rumah kebanjiran (ada loh ges!) dalam hitungan jam sat set eh rumah udah rapih lagi, trus pernah juga mendadak pengen banget beresin dinding rumah dan tentu saja aku tak berharap suamiku memiliki inisiatif, kalaupun dia punya inisiatif biasanya aku kurang puas dengan hasilnya, daripada merepet sama niat suami yang baik ya kan better win-win solutionlah panggil tukang haha dan iseng googling eh nemu dong aplikasi tukang dan coba order mana murah, on time dan kerjaan sesuai ekspektasi. Sering juga perabot rumah tangga seperti blender, rice cooker rusak, aku nggak berharap suami bisa memperbaikinya, soalnya pernah kabel rol dia perbaiki yang ada di korslet haha, udahlah mengancam keselamatan eh masih kena repet dan mungkin itu yang bikin suami juga malas coba-coba untuk memperbaiki haha, so mari kita bahas!

Kenapa Aku Tim Panggil Tukang?

  1. Nggak Punya Skill, paham sih meski tutorial di YouTube tersedia, tetap saja untuk pekerjaan teknis seperti memperbaiki mesin cuci, AC, atau TV, butuh keterampilan khusus. Tanpa ilmu dasar, risikonya besar, baik untuk perangkat maupun keselamatan. Bagiku, ilmu yang dimiliki tukang adalah investasi mereka, jadi kenapa tidak memanfaatkan jasanya?

  2. Menghemat Waktu dan Mengurangi Risiko, lebih sat set udah jelas dong, memperbaiki sesuatu tanpa pengalaman sering kali makan waktu. Alih-alih selesai, bisa jadi malah memperburuk keadaan. Memanggil ahli memastikan masalah selesai lebih cepat dan aman.

  3. Berbagi Rezeki, mungkin klise tapi bagiku, ini soal berbagi. Dengan memanggil tukang, aku membantu mereka mencari nafkah. Rasanya lebih baik menggunakan jasa mereka dibandingkan mencoba-coba sendiri tapi berakhir dengan kerusakan yang lebih parah.

Untuk urusan yang sederhana sih ya bisalah ngerjain sendiri, contoh ketika walpapaer dinding rumah ngeletek karena air banjir ini sih mudah ya ges cuman perlu lem saja, ya udahlah kerjain sendiri. Urusan kancing kemeja copot juga masih bisa aku kerjain sendiri selebihnya ya ke tukang jahit, pernah juga aku mencoba tips di youtube cara memperbaiki speaker handphone yang kena hujan dan berhasil meski butuh 3 hari hehe

Kapan Harus Menyerah dan Memanggil Tukang?

Lantas salahkah mereka yang hobby bertukang? Jelas nggaklah, malah keren sih bisa punya skill, contohnya adikku ada yang senang banget bertukang. Setiap dia datang tuh curhat kami adalah tentang sesuatu yang rusak dan dia pasti akan memperbaikinya. Tapi kalian harus tahu kapan menyerah dan segera panggil tukang yaitu pada saat :

  1. Kerusakan Membahayakan
    Jika melibatkan listrik, air, atau perangkat yang kompleks, risikonya besar. Misalnya memperbaiki kabel listrik yang korsleting atau AC yang bocor. Lebih baik memanggil teknisi untuk menghindari kecelakaan.

  2. Sudah Dicoba, Tapi Malah Bertambah Parah
    Jika percobaanmu memperburuk situasi, itu sinyal jelas untuk menyerah. Jangan sampai TV yang awalnya rusak sedikit malah tidak bisa digunakan sama sekali.

  3. Tidak Punya Alat yang Tepat
    Banyak perbaikan rumah membutuhkan alat khusus. Jika kamu harus membeli alat mahal untuk pekerjaan yang jarang dilakukan, lebih baik serahkan pada tukang yang sudah memiliki peralatannya.

  4. Makan Waktu dan Tenaga
    Ketika pekerjaan sederhana terasa menyita waktu dan melelahkan, memanggil tukang adalah solusi bijak. Lebih baik fokus pada pekerjaan atau aktivitas lain yang lebih produktif.

Memutuskan untuk memperbaiki sendiri atau memanggil tukang bergantung pada situasi dan keahlian masing-masing. Bagiku, memanggil tukang bukan berarti menyerah, tapi tahu batas kemampuan sendiri. Toh, ada kalanya aku juga bangga bisa menyelesaikan hal-hal kecil sendiri. Intinya, hidup ini soal memilih mana yang lebih efisien dan memberikan manfaat, termasuk dalam urusan perbaikan rumah. Yang pasti kalau menggunakan jasa pihak lain jangan lupa ya minta garansinya ges, karena beberapa kali aku juga masih harus kembali memanggil tukang karena urusan perbaikan belum kelar. Nah kalau ada garansi tuh juga bikin lebih tenang buatku.

Jadi, kamu tim yang mana? Tim coba sendiri atau tim panggil tukang? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun