Yuk Nyoblos! Hak Pilih adalah Amanah, Golput Bukan Solusi

Sesuai rencana hari ini karena libur nasional dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) aku, suami dan anak-anak berolahraga di stadion dekat rumah, lumayanlah bisa bakar 300kkal buat jalan lebih dari 5 KM.

Beres olahraga agenda selanjutnya mampir ke TPS buat nyoblos, aku di Kabupaten Tangerang dan kali ini akan memberikan hak pilih untuk Bupati dan Gubernur. Ada 3 Kandidat Bupati dan 2 pasang Gubernur.

Gunakan Hak Pilihmu : Tanggung Jawab Dunia dan Akhirat

Hari ini, di seluruh Indonesia dilakukan Pilkada serentak. Jam 7.15 aku dan suami tiba di TPS 66 RW 034 Kelurahan Bojong Nangka, suasana masih sepi dan nggak sampai 10 menit aku dan suami selesai memberikan suara kami untuk pilihan masing-masing tentunya. Suasana B aja nih, aura Maghrib kata gen alpha hehe, meski di beberapa TPS terdengar musik namun lagu yang diputar tetap Bento Iwan Fals, apakah ini cerminan kekecewaan terhadap situasi politik saat ini? Sehingga membuat sebagian orang enggan untuk datang ke TPS?

Suasana TPS 66 masih sepi (Dokpri)

Bagiku pribadi pekara memberikan hak pilih untuk pemimpin bukan hanya kewajiban duniawi sebagai warga negara, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat *IMHO*

Dalam ajaran Islam, kepemimpinan adalah amanah besar, dan memilih pemimpin adalah bagian dari tanggung jawab umat. Allah SWT berfirman:  

_"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil."_ (QS. An-Nisa: 58).  

Itu artinya hak pilih adalah amanah yang Allah titipkan kepada kita. Bukankah semua hal di dunia ini akan dihisab? So urusan hari inipun kita akan dimintai pertanggungjawaban atas keputusan kita, termasuk dalam urusan memilih pemimpin. 

Jadi menurutku nih ga kalau membiarkan hak suara kita tidak digunakan, apalagi merusaknya dengan sengaja seperti menusuk semua calon untuk membuat suara tidak sah, hanya akan menambah waktu dan beban pertanggungjawaban kita di akhirat, iya nggak sih? Di rumah aja nih misal aku meminta anakku memilih menu dan kalau jawabannya terserah tuh bikin kesel bukan? Tapi kalau dijawab aku mau Sop Ayam, sebagai emak aku langsung happy jadi menurutku cara kerja alam akhir kurang lebih seperti di dunia ini juga, apalagi ada hadis juga kan bahwa  Rasulullah SAW pernah bersabda:  

_"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya."_ (HR. Bukhari dan Muslim).