Jujurly aku sering banget begini, dan ternyata kebiasaan ini ada sebutannya loh! Topik kompasiana hari ini akhirnya membuat aku jadi menulis tentang Doom Spending.Â
Konon katanya dan menurutku ada benarnya bahwa fenomena doom spending punya kaitan erat dengan stres dan keadaan ekonomi seseorang. Ketika seseorang merasa tidak mampu mencapai stabilitas finansial atau merasa terlalu jauh dari impian seperti "menjadi kaya," hal itu bisa memicu perilaku belanja impulsif sebagai bentuk pelarian atau penghiburan.Â
Mungkinkah itu yang aku alami? Atau perasaan YOLO "You Live Only Once?" entahlah, aku sering melihat temna-temanku yang kaya tak bahagia, kadang mereka bingung bagaimana mendapatkan kebahagiaan dari uang yang dimilkinya. Sementara aku uang yang ada padahal tak banyak tapi kok bisa bahagia ya ngabisin uang haha.
Dalam psikologi, kondisi ini dikenal sebagai escapism---menggunakan kegiatan tertentu, seperti belanja, untuk melarikan diri dari kenyataan yang penuh tekanan. Selain itu, stres karena beban ekonomi yang tinggi dapat membuat seseorang merasa kehilangan kontrol atas keuangannya, dan mereka mungkin berpikir, "Jika tidak bisa menjadi kaya, lebih baik menikmati hidup sekarang dengan menghabiskan uang."
Doom Spending, Mengapa Generasi Z dan Milenial Rentan dan Tips Menghindarinya
Dalam era konsumen yang dipenuhi dengan kemudahan akses digital, generasi Z dan milenial sering kali terjebak dalam perilaku belanja impulsif yang disebut sebagai "doom spending".Â
Fenomena ini bisa jadi muncul karena penggunaan teknologi yang mendukung kemampuan belanja online dengan cepat dan tanpa batas. Namun, apa sebenarnya doom spending, dan bagaimana cara mengelolanya?
Apa Itu Generasi Z dan Milenial?
Generasi Z (kelahiran pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an) dan milenial (kelahiran antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an) adalah generasi yang tumbuh di era teknologi dan informasi. Gen Z cenderung terbiasa dengan teknologi digital dan memiliki kecenderungan dalam gaya hidup yang lebih terhubung secara online. Kalo aku ya lebih jago dari Gen Z haha dari teknologi sederhana sampai secanggih hari ini.
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending merujuk pada kebiasaan belanja yang dilakukan tanpa pertimbangan matang, seringkali karena dorongan emosi atau impulsif. Ini bisa terjadi saat seseorang membeli barang yang tidak diperlukan atau melebihi kemampuan finansialnya, sering kali tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. Dan seperti diawal bahwa doom spending ini punya kaitan dengan kondisi psikis seseorang.
Apa yang Dirasakan Saat atau Setelah Doom Spending?
Aku pribadi biasanya nggak merasa apa-apa sih, mungkin juga karena yang aku beli adalah kebutuhan atau keinginan yang sudah lama aku tunda? Namun bila itu adalah fenomena doom spending biasanya pelaku setelah melakukan doom spending mungkin merasakan penyesalan, kecemasan finansial, atau bahkan tekanan psikologis karena keputusan impulsif tersebut.Â