Frozen Food dan Makanan Kaleng: Penyelamat Bagi Para Working Mom
Hi Kompasianer!
Siang ini mau cerita tentang aku menyiapkan makanan bagi keluarga, aku, kedua anakku dan suami adalah tim membawa bekal. Bangun sejak jam 3 pagi aku sudah berkutat di dapur untuk memasak sarapan dan bekal makan siang kami, biasanya 3-5 menu.Â
Belanja bahan masakan aku lakukan per dua minggu dan semua aku olah dari bahan segar biasanya. Namun ada kalanya aku bangun kesiangan atau mentok ide menu atau saat bokek maka aneka frozen food dan makanan kaleng justru  jadi penyelamatku.Â
Bagi para working mom, waktu adalah komoditas yang sangat berharga. Mengelola pekerjaan, rumah tangga, dan kebutuhan anak-anak seringkali membuat aku menghabiskan banyak waktu dan nggak setiap saat kondisi tubuhku prima.
Makanya aku juga kerap menyediakan aneka frozen food dan makanan kaleng untuk menjaga situasi tak terduga seperti itu. Aneka frozen food dan makanan kaleng menjadi penyelamat dan memberikan solusi praktis tanpa mengorbankan gizi.
Saat ini, banyak orang mencari makanan praktis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dua jenis makanan yang sering dijadikan pilihan adalah frozen food dan makanan kaleng.Â
Namun, apa sebenarnya perbedaan keduanya? Mana yang lebih mudah diolah, dan bagaimana dengan kandungan gizinya? Yuk kita bahas.
1. Apa itu Frozen Food?
Frozen food adalah makanan yang dibekukan untuk mempertahankan kesegaran, rasa, dan kandungan gizinya.Â
Proses pembekuan ini memperlambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme, sehingga makanan dapat bertahan lebih lama tanpa kehilangan kualitas.Â