Weleh ini kenapa #DebatCapres Minggu malam ya? Haha besok jangan sampai telat bangun, hari Senin tuh sakral banget ya kan.
Debat Capres ketiga malam ini semakin meramaikan panggung pemilu 2024, aku pribadi punya opini bahwa Debat Capres ini nggak berpengaruh banyak untuk mengubah suaraÂ
Debat Capres ini bukan lagi mencari siapa yang akan dipilih, melainkan panggung untuk para penggemar. Terbukti dari dua debat sebelumnya aku nggak nemukan suara seseorang yang merasa terinspirasi dengan visi misi yang disampaikan para capres/cawapres. Semua komentar justru datang dari penggemar masing-masing capres, semua hanya menonton untuk melihat apa yang mereka ingin lihat. Kalopun ada yang tetiba bikin status gara-gara salah satu Paslon jadi pengen nyoblos aku langsung curiga dia adalah buzzer
Panggung Debat ini gak akan sia-sia karena kita bisa melihat langsung bagaimana capres idola kita berhadapan langsung dengan lawannya, dan isu malam ini adalah pertahanan dan keamanan. Isu Palestina, Rohingya pasti menjadi topik yang harus dibahas ketiga capres. Paslon No.1 dan 3 pasti sudah menyiapkan serangan untuk Paslon No 2 terkait alutista which is saat ini Paslon No.3 dianggap yang paling menguasai tema debat capres ketiga.
Untuk busana terbaik menurut ku malam ini jatuh kepada Paslon No.3, meski bukan anak muda tapi mereka tak tampak tua. Kalau Paslon No.1 busana formal setelan jas, Paslon No.2 biru lagi biru lagi jujurly agak bosan apalagi baliho mereka dimana-mana pakaiannya itu lagi itu lagi.
Debat ketiga ini melibatkan 11 panelis dan semoga saja semua tema emang bisa dikuasai semua Paslon, soalnya siapapun yang menang maka mereka adalah orang-orang yang harus menguasai masalah negara dan internasional.
Konon malam ini KPU melarang penggunaan singkatan dan aku setuju karena namanya singkatan tuh emang ga pas sih, harusnya moderator bisa langsung cut dan menjelaskan. Semoga ga ada lagi pertanyaan jebakan ya.
Debat ketiga kali ini giliran Pak Ganjar yang pertama kali untuk menyampaikan visi misi, Pak Ganjar menyampaikan isu politik luar negeri sebagai alat untuk negoisasi dengan dunia luar. Indonesia nggak pernah ingkar dengan kesepakatan yang diucapkan maka kemerdekaan Palestina tetap menjadi program bagi Indonesia. Sistem pertahanan rakyat semesta didorong menjadi benteng pertahanan Nusantara dan masuk dalam pertahanan 5.0 tentu saja harus ada anggaran pertahanan 1-2% dari PDB.
Giliran kedua adalah Pak Anies Baswedan, beliau menyampaikan akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama dalam penentuan arah perdamaian bagi seluruh bangsa.