Bedak Saja Ternyata Tak Cukup
Setelah melahirkan flek di wajahku mulai muncul, konon selain karena tanda penuaan dini juga disebabkan hormon kehamilan. Kok bisa ada flek sih dok? Tanyaku pada dokter di sebuah klinik kecantikan.Â
Pernah pakai Sunscreen? Tanyanya balik. Tabir Surya? Ya pakai dok, kan dalam bedak ada kalimat mengandung tabir Surya, jadi ya melindungi wajah ku dari panas matahari.
Pengetahuanku saat itu hanya sebatas pelembab, alas bedak dan bedak. Kombinasi ketiganya ku yakini sudah cukup melindungi wajahku dari sengatan mentari.Â
Ternyata aku salah! Bedak saja tak cukup melindungi kulit wajahku, pantas saja alas bedak yang tebal tetap membuat kulit wajahku belang.
Sunscreen vs Sunblock
Zaman aku aktif berenang sudah mengenal sunblock pengertian saat itu kalao pakai sunblock pokoknya biar kulit nggak hitam, pemakaiannya juga sekitar area badan tidak termasuk bagian wajah.Â
Sunblock memang untuk mencegah kulit terbakar lalu entah tahun berapa penggunaan istilah Sunblock ini tidak diperkenankan karena dianggap salah sasaran karena sejatinya nggak ada kosmetik yang bisa membloking sinar matahari, bahkan cara kerja sunblock juga hanya menyerap sinar matahari supaya nggak tembus ke lapisan kulit paling dalamÂ
Sebagai kata pengganti sunblock muncullah istilah Sunscreen dan jujurly aku baru paham dua tahun terakhir ini betapa pentingnya penggunaan Sunscreen bahkan Sunscreen adalah koentji!
Jangan Sembarang Pilih Sunscreen
Lantas Uli pakai Sunscreen apa? Awalnya aku coba beberapa Sunscreen yang dijual di drugstore namun aku mendapati wajahku jadi lebih berminyak dan tak jarang menimbulkan white cast, so boro-boro glowing?Â
Bedak-an malah jadi cemong, ngebatinnya 'kok pake Sunscreen ga asyik sih' rasa nggak nyaman membuat aku malas menggunakan Sunscreen dan efek terbesar saat Pandemi.