Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mantra untuk Jadi Ibu Bahagia

23 Maret 2022   13:39 Diperbarui: 23 Maret 2022   14:43 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantra Untuk Ibu Bahagia - ulihape

Tak ada standar baku untuk mencapai bahagia, tulisan inipun mungkin hanya berlaku padaku tapi aku berharap pembaca bisa menyesuaikan mantra ini dengan kondisi masing-masing. Menjalani hidup memang tak mudah karena itu aku punya mantra untuk bahagia dan so far aku bisa survive karena mantra ini ampuh menemani aku menjalani kehidupanku.

6 Mantra Untuk Bahagia

  1. Menerima Diri, tampak klise tapi menurutku masalah itu hadir karena ekspektasi kita, mengapa kita punya ekspektasi? tentu karena kita adalah manusia yang punya ego. Sayangnya ekspektasi ini sering salah rumus, ekspektasi kita terkadang karena melihat orang lain which is dia bukan kita, kemampuan yang dia punya kadang tak ada pada kita. So please kenali dirimu lalu berekspektasilah sesuai kemampuan, jangan pasang ekspektasi berdasar hidup orang lain yang kebanyakan pasti nggak tercapai dan membuat kalian sedih, menuntut lebih padahal sejak awal yang salah itu adalah ekspektasi kalian bukan diri kalian. Cobalah untuk menerima diri dan ini artinya kalian ahrus menerima kelebihan dan kekurangan kalian dengan begitu nanti kalian akan terbiasa memaafkan kesalahan yang kalian ciptakan, dengan menerima diri maka kalian akan mampu mencintai diri sendiri sehingga tak akan ada tanya "salahku apa?, kurangku apa?" 
  2. Allah Memberi Cobaan Sesuai Kemampuan Kita, yakini mantra kedua ini bahwa semua masalah yang ada adalah dalam batas kemampuan kita. Selayaknya guru yang memberikan ujian maka semuanya ada jawabannya. Yang aku rasakan dengan mantra ini adalah percaya diri, ketika aku mendapati sebuah cobaan aku langsung yakin bahwa aku mampu, semangat ini membuat aku langsung mencari solusi, jadi nggak sempat mikir " kenapa aku harus dicoba?" aku terbiasa untuk memikirkan "salahnya dimana ya? kok bisa begini?" alhasil dalam beberapa waktu aku bisa memahami cobaan itu, terkadang hanya butuh direnungkan tanpa harus ada solusi.
  3. Karena Sedikit Maka Cukup, Mantra ketiga adalah untuk kondisi keuangan. Setelah menikah orangtuaku selalu khawatir denganku, memiliki suami dengan penghasilan yang jauh dari cukup tak membuat aku sombong. Mantra ketiga adalah penyelamatku dalam menyikapi kondisi keuangan kami, aku selalu bilang kepada suami "bahwa karena sedikit makanya cukup" semua kebutuhan kami terpenuhi, 900 rupiah tak aakan menjadi seribu bila tak ada seratus rupiah. Mantra ini akan membuat kalian kuat dan yakin bahwa kita tak akan kekurangan. 
  4. Kenali Pasanganmu, sebenarnya ketika kita memutuskan menikah kita sudah mengenal pasangan kita termasuk kemampuannya baik dalam keuangan maupun kasih sayang. Aku tipe yang nggak suka di'gombali' bagiku yang penting kami menjalankan peranan masing-masing, jaga kesetiaan dan berusaha untuk hadir bagi kedua anak kami itu sudah jauh lebih cukup daripada dikekepi sambil bilang ai lop yu. Jangan terlalu menuntut pasangan berubah menjadi hero setelah pernikahan, harapan ini yang banyak meluluhlantakan pernikahan. Mamak ku sendiri sangat khawatir aku akan berbuat demikian, tapi Mamak nggak tahu aku justru lebih mengenal pasanganku, mungkin Mamak bersifat demikian karena Mamak yang berharap namun aku tak pernah berharap apapun selain dia setia. Sudah banyak kok bukti yang bisa kita lihat bagaimana materi bukan jaminan untuk bahagia. So kalau memang suami kita bukan seperti Raffi Ahmad maka stop berpikir akan diperlakukan seperti Nagita Slavina.
  5. Cintai Dirimu, Mantra ini berbeda dengan Mantra pertama. Ketika kalian sudah mampu mencintai diri sendiri maka tak akan ada rasa lelah ketika kalian harus melakukan banyak hal untuk keluarga. Suatu ketika temanku bilang dia merasa seperti pembantu di rumahnya sendiri, kok bisa? Itu karena dia melakukan segala sesuatu bukan karena dirinya melainkan untuk dinilai baik oleh orang lain. Cintai dirimu maka kalian akan tahu menghargainya seperti apa. Aku meminta suami memberi aku izin untuk berkumpul dengan teman di Jumat malam, izin diperoleh karena aku sudah menuntaskan kewajiban. Kenapa aku butuh hangout? Karena aku tahu itu bisa bikin aku bahagia.
  6. Jangan Cemas Berlebihan, aku tak meminta kalian tak merencanakan masa depan. Namun kata drakor memikirkan hal yang belum terjadi adalah hal bodoh. Fokus pada apa yang ada saat ini, jangan ngoyo sekian tahun punya dana sekian, cek kondisi keuanganmu lalu bikin plannya bukan sebaliknya. Cemas yang ada pada diri adalah pemicu stres, so rileks saja nikmati apa yang ada dan kita tak harus selalu bercita-cita jadi orang kaya bukan?

Punya mantra juga bukan menjamin kebahagiaan tapi dengan mantra ini aku bisa menerima kehidupanku, aku bisa menerima pasanganku, aku bisa menerima apa yang ada. Tetaplah menjadi Ibu yang terbaik sesuai versi kita, ketika lelah maka jangan sungkan untuk istirahat, ketika malas maka berikan rasa itu pada diri kalian, ketika capek dengan kondisi rumah cobalah 'minggat' lakukan apapun untuk mendapatkan bahagia, karena ketika Ibu bahagia maka seisi rumah bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun