Topik Pilihan Kompasiana Omongan Tetangga mengingatkan ku kepada kisah beberapa tahun lalu dimana Ahok masih jadi Gubernur DKI Jakarta. Bukan tanpa alasan sih bisa menyukai sosok Ahok, sebagai anak Medan cara Ahok bicara itu yah biasa saja bagiku dan memang ada kok manusia yang harus dimaki dulu baru bisa bergerak.Â
Aku setiap hari bekerja menuju Jakarta jadi setiap hari pula aku melewati banyak jalur tikus di wilayah Jakarta. Ketika Pak Ahok menjadi pemimpinnya memang sangat terasa perubahannya, kali-kali di gang sempit nggak pernah bau, bersih dari sampah. Belum lagi kalau hujan tiba biasanya jalanan macet eh ini nggak loh, selain minimnya genangan maka dikolong jalan juga nggak ada lagi yang berteduh karena ada aparat di sana. Hal sederhana begini adalah masalah Jakarta yang sudah cukup lama dan mampu dilakukan oleh Ahok, wajar yes aku mengagumi beliau.
Nah ceritanya kesukaanku akan sosok beliau ini diketahui oleh tetangga di kompleks, ya maklum sebagai influencer semua akun sosial media ku terbuka untuk publik jadi nggak ada deh postingan terhidden. Jadilah para warga komplek tahu kalau aku "Mami Kanda adalah fans Ahok", apalagi ketika Pak Ahok di penjara aku dan geng ku mengirimkan juga papan bunga untuk beliau dan aku yakin sih nggak akan dibacanya haha tapi namanya juga fans ya senang aja gitu haha.
![Bunga Semangat Untuk Pak Ahok](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/05/18216895-10214611240101101-4214818280335510838-o-6091fde1d541df5c1960ddb2.jpg?t=o&v=770)
Tahu sendirikan kehebohan pilpres tahun 2014? perang antara cebong dan kampret bahkan sampai banyak hubungan persaudaraan rusak hanya karena berbeda pilihan, nah akupun demikian di kantor saja yang memilih Jokowi hanya aku dari 50 karyawan lainnya, lalu di komplek? Ehm bisa jadi ada yang lain tapi yang kentara banget jadi fansnya Jokowi tuh aku haha, alhasil ada banyak link berita yang memojokkan Jokowi di grup whatssapp yang cukup mengganggu ku namun namanya saja minoritas ya sudahlah ya, nggak usah buka grup dan biarkan mereka bahagia sesama mereka haha
Aku dan para tetanggaku bergabung dalam grup whatsapp, dan udah rahasia umum dalam grup selalu ada grup lagi dan aku nggak peduli sih kalau dalam grup rahasia itu aku yang jadi bahan omongan tetangga, hehe mungkin itulah kunci bahagia ku yang tak pernah peduli dengan omongan orang. Oneday ketika habis pemilihan presiden tahun 2014 ketika aku lagi scroll-scrol di grup whatsapp ada pesan masuk "kirim tuh ke grup sebelah biar Mami Kanda tahu dia kafir" dan muncul satu link yang cukup membuat aku sedih.Â
Bunyi pesan seperti itu sudah ketebaklah ya salah kamar/grup dan aku kebetulan sudah membacanya lalu aku reply "Ya saya Mami Kanda", semoga yah linknya bisa dipertanggungjawabkan. Udah jelas Pak Jokowi Islam, Pak JK islam kenapa ada kafir-kafiran ya bu? dan jawabanku itu tidak ada yang merespon karena akhirnya mereka tersadar itu salah grup krik..krik..krik bahkan si pengirim pesan tak mampu menatapku ketika kami bertatapan dan aku selalu memberikan senyuman supaya dia merasa tersayat haha, aku bukan baik tapi sadis haha.
![Memberikan Ucapan Selamat Kepada Pak Presiden Jokowi | Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/05/jokowi-6091fe198ede4851630e4ab2.jpg?t=o&v=770)
Begitulah omongan tetangga, semuanya kembali kepada kita mau dibawa masuk kepikiran atau biarkan omongan tetangga terbawa angin mamiri haha.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI