Hohoho rasanya timeline mulai panas ges, apalagi Pak Jokowi udah kasih komentar kalau BTP yang gimanapun orang tetap memanggilnya Ahok memang salah satu kandidat yang akan mengurus BUMN nantinya. Di timeline facebook udah ramai banget #AhokEffect bahkan ada yang sudah kebakaran jenggot sampai-sampai membuat ajakan menolak keberadaan Ahok bila nanti benaran mengurus salah satu BUMN.
Indonesia bakalan susah maju bila orang-orang masih ingin bermanja-manja dengan korupsi, BUMN yang mengurusi minyak itu udah enggak dipungkirilah banyak enggak benarnya. Ini adlaah kisah lama sebenarnya dimana aku sempat heran melihat teman yang posisi jabatannyapun kroco like me tapi per 3 bulan dia dan teman-temannya bisa holiday sambil shopping dan katanya itu semacam bonus tak resmi lah. Dia bekerja di anak perusahan ya sis bukan perusahaan induk, bisa kalaian bayangkan betapa nikmatnya hidup mereka? Bagaimana pula orang-orang yang levelnya diatasnya? Hohoho wajar kalau kalang kabut mendengar Ahok akan menjadi pemimpinnya, habislah!
Anyway biarkan mereka menyusun strategi, kali ini aku menuliskan kembali apa yang sudah pernah aku kisahkan di blog pribadiku tentang pertemuanku dengan BTP (iya beliau pengennya dipanggil BTP, tapi susah lah) di sebuah tempat dan disana dari matanya aku tahu ada sebuah derita yang belum lepas namun tak terpendam, dari matanya aku tahu dia sudah bahagia namun masih ada duka di hatinya, dari gestur tubuhnya aku tahu dia sudah melangkah namun masih ada sedikit keraguan untuk terus melangkah.
Malam itu enggak nyangka aku bisa bertemu langsung dengan BTP which is dia tetap Ahok sih hehe, seorang teman mengirimkan pesan, memberikan share location dan aku harus kesana tanpa ada yang tahu hohoho misteri sekali bukan? Kedatangan kami adalah untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan tak dinyana beliau sedang latihan ngeband bersama BTP (Band Teman Penjara) akhirnya kagetlah Ahok mendapati kami menyerbunya dengan happy birthday song!
Setelah bersenang-senang kamipun berdiskusi, aku dan yang lainnya mungkin adalah orang kesekian yang dijumpainya which is meski kami enggak bertanya tapi Ahok tahu apa yang pengen kami dengar. Gua pahamlah kalian pengen tau kan gimana gua di penjara? Semua yang mendnegar tertawa terbahak-bahak. Jujur ya gua saat divonis itu cuman bisa diam, enggak ada amarah sedikitpun, padahal hati gua pengen marah besar, pengen banget tapi enggak tau gua malah diam!
Gua yakin, Tuhan pasti kasih jalan ini untuk kebaikan gua tapi apa? Jadi sebelum ke Cipinang gua udah kegerahan mau gak mau pengen mandi, tapi mandi dimana? Akhirnya masuklah gua ke kamar mandi kecil which is gak ada air panasnya, cari gantungan baju aja enggak ada. Alhasil gua pakai keresek naruh baju dan gua bersihin ember kecil dalam kamar mandi itu. Ember penuh air dan gua masih ragu mau mandi, tapi karena gerah banget akhirnya gua guyur juga dari kepala sampai ke kaki "oh tuhan ini segar banget, ini adem banget" ada kali gua sejam di dalam cebar cebur air saking gua enggak pernah merasa seadem ini hahaha. Ahok tertawa tapi aku hampir menangis melihat sepositif itukah Ahok menerimanya? Tuhan cuman mau kasih tahu Ahok kalau mandi air dingin di WC kecil itu nyamannya ok banget?
Perlahan gua menyusuri penjara menuju sel gua, selama perjalanan gua udah penasaran seseram apa ya nanti di dalam ? Ternyata ketika saya masuk ke sel, mata saya langsung tertuju ke toilet dan ada ketel untuk memasak air panas dan gua merasa bahwa gua akan baik-baik saja. Makanan gua kan oat jadi memang cuman butuh air panas maka gua akan bisa makan enak. However sir, lu bikin hatiku menahan tangis !
Mungkin bagi orang hidup gua sudah berakhir, tapi berada di dalam penjara, gua justru mendapati kehidupan baru. Gua bahkan bisa terlepas dari masalah bertahun-tahun dengan mudahnya, yah karena saya berada di dalam penjara. Mamak saya bahkan mendadak menjadi powerful karena anaknya di penjara, anak-anak saya bahkan gua ajak bersyukur bapaknya enggak mati karena di tembak , pokoknya pastor saja sampai bingung bagaimana gua bisa punya keimanan yang baik menerima keapesan hidup gua, yang gua juga enggak paham apa karena iman atau karena apa. Kembali aku menggigigt kecil lidahku sekedar menahan air mata, lu memang hebat hok !
Banyak buku yang bisa gua baca, salah satunya buku jawa (aku lupa ges judulnya haha) disitu gua belajar untuk selalu menerima dan mengikuti kelakuan air yang mencari jalan untuk terus menurun sehingga tak ada sisanya. Healing terbaik bagi nasib gua itu ya gua harus menerimanya, gua rela kok berkorban demi kebaikan bangsa. Bapak gua bilang "hok sekalipun lu harus mati jangan biarkan lawan lu tahu lu sudah mati, matilah dalam keadaan tegak sehingga musuh mengira lu masih hidup". Emang sih quote bapak gua itu karena dia demen nonton film cowboy! Menggema kami tertawa namun semua mata kami satu suara "duh napa sih kalian benci pria baik ini!".