Marah tuh sebenarnya wajar saja, yang lebay tuh marahnya merambat ke banyak hal, akhirnya sampai merusak atau mengurangi keakraban dalam sebuah hubungan.
Seorang wanita biasanya memang dikenal tukang marah, namun demikian menurutku marahnya perempuan tuh sebatas ucapan, namun ucapan penuh emosi selalu meninggalkan bekas. Si pemarah sih bisa say sorry then he/she feel good, tapi buat yang dimarahi tak ada pilihan lain selain memaafkan dan enggak janji bisa melupakan karena selalu ada bekas luka yang butuh waktu lama untuk sembuh.
Sebagai seorang istri, ibu, dan karyawan maka aku memang sengaja memanage emosi, bila dari rumah sudah menyimpan emosi maka akan berantakanlah urusan kantor, alhasil emosi nambah dan sesampainya di rumah bila anak atau suami bikin masalah akhirnya emosi dan amarah meledak pada tempat yang salah dan lagi akan membuat luka di hati orang-orang terkasih.
So, aku mau kasih tips buat kalian supaya bisa mengontrol amarah, supaya bisa meniadakan emosi, supaya bisa meredam amarah dan mengelola energi negatif menjadi positif.
- KOMUNIKASI, hal pertama yang harua diperhatikan adalah membangun komunikasi, entah itu dengan anak, suami, atasan dan rekan kerja. Ketika awal menikah aku merasa kewalahan mengerjakannseluruh pekerjaan rumah tangga sendirian. Efeknya aku suka menahan emosi di dada, dalam diam aku berharap suami bisa ngerti, dalam lelah aku harap anak-anak bisa memahamiku. Namun tanpa mengkomunikasikannya bagaimana mungkin mereka tahu ? Lalu aky mengajak suami bicara, bahwa aku merasa lelah dan butuh dibantu. Suami kaget, karena doi pikir semua baik-baik saja karena aku tak pernah meminta bantuannya. Akhirnya setelah bekerja sama mengurus rumah tangga inshaallah aku merasa bahwa aku tak lelah sendirian.
- BAHAGIA, hidup itu pilihan ges, dan  sejak dulu aku memilih untuk bahagia. Alhamdulillah aku memang bahagia. Bahagia adalah energi positif yang selalu memompa semangat dan bila kita sudah bahagia maka orang lain juga akan bahagia hersama kita sehingga tak perlu lagi ada rasa iri ketika kita melihat orang lain bahagia.
- INGAT KEBAIKAN ORANG LAIN, kita enggak pernah tahu kapan akan punya amarah terhadap seseorang namun ketika hal itu tiba, cobalag untuk berhenti sejenak, lalu ingat segala kebaikannya. Biasanya sikap ini selalu berhasil membuat aku melupakan rasa bete yang ada dihatiku. Misal ketika suami lupa mengambil laundry, padahal baju anak sekolah ada didalamnya, ketika amarah hadir maka buru-buru aku berusaha mengingat kebaikannya sehingga kesalahan kecil yang dibuatnya mampu aku abaikan.
- TARIK NAFAS PANJANG, dulu aku pikir menarik nafas panjang hanya merupakan teknik mengurangi sakit saat konstraksi. Namun ternyata menarik nafas panjang saat lelah dan kesal juga sangat bermanfaat meredam amarah. Bila emosi sudah sampai ubun-ubun cobalah tarik nafas panjang, hembuskan lalu ada perasaan tenang di dalam dada.
- ISTIGHFAR, BERWUDHU DAN MENGAJI, karena aku muslim maka poin kelima selalu mampu menenangkan diriku.
Ok ladies, itu dia 5 tips yang bisa bikin kita tak dikuasai amarah. Kalau sudah marag maka energi yang terbuang jauh lebih besar, apalagi kalau sudah marah masih menyesal maka capeknya jadi dobel.
Semoga Ibadah puasa juga mampu membuat diri kita menahan amarah, aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H