Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kampanye Jalanan Capres 02

2 Januari 2019   12:52 Diperbarui: 2 Januari 2019   12:59 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Ketika tulisan ini saya tayangkan maka spanduk gede kebangetan yang isinya seperti photo dalam tulisan ini sudah diturunkan, entah karena memang habis masa pasangnya atau memang ada yang menyadari bahwa isinya bisa menjadi pemicu pemecah belah antar jalanan hehe.

Jadi begini ceritanya, sebagai pekerja maka saya terkadang menggunakan jalan tikus untuk mempercepat sampai ke tujuan, salah satu pilihan adalah melewati jalan perumahan dengan nama perumahan yang islami. Dulu perumahan ini pernah diprotes kala mereka menutup jalan mereka untuk dilalui aku dan yang lainnya which is bukan penghuni perumahan tersebut. Enggak tahu sih secara aturan apakah memang mereka berhak menutup akses jalan penghubung ? Namun akhirnya jalan perumahan itu dibuka kembali setelah agak ramai dengan protes, kalau ditutup berarti warganya enggak boleh juga lewat jalan lainnya, yo wes muter aja didalam sana, bisa ? Enggakkan ya ?

Lalu dua bulan lalu ( iya ini memang kisah lama tapi kalau saja saya bisa log in kemarin-kemarin maka percaya deh tulisan ini sudah tayang juga di hari saya mendapati spanduk ini hehe) mata saya tertuju pada spanduk yang besar, disana ada wajah Capres dan Cawapres 02, sebenarnya bukan hal baru sih lihat spanduk berisikan kampanye pilpres namun yang bikin saya sedih tuh isinya "sangat provokasi" ada kekhawatiran saya aksi ini akan berbalas dan kebayang enggak sih rasa gak nyaman ketika aku harus melewati jalanan itu ? Tapi bisa jadi juga sih aku yang baper hehe karena merasa memang bukan pendukung jadi seperti memasuki sebuah area bertanda bahaya. 

Bagaimana kelak kalau jadi ditandai nih si A bukan pendukung jadi enggak boleh masuk ? dan Si A menyampaikan apa yang dialami and then "byaaarrr" antar gang jadi pecah dan saling klaim bahwa yang boleh melewati jalan ini hanyalah yang pro dengan salah  satu capres/cawapres. Rasanya tak usahlah sampai begitunya berkampanye, kampanye yang sehat itu banyak kok gengs. Bisa tirulah cara-cara negara lain, meski yang namanya kampanye hitam enggak bisa diberanguskan paling tidak kita belajar lah berkampanye yang sehat.

Pancasila hadir dengan sila-sila yang mengandung butir-butir penjelasan didalam setiap sila, bahkan dahulu guru PMP (Pendidikan Moral Pancasila) mengingatkan kami untuk memupuk rasa toleransi, misalkan tetanggamu adalah seseorang yang berbeda agama maka harus saling menghormati. Lalu ini tiba-tiba ada spanduk besar yang memiliki potensi untuk memecah belah persatuan. Terbayang enggak sih kalau aksi tersebut dibalas? atau ketika aku yang bukan pendukung capres 02 harus memilih jalan lain hanya karena berbeda pilihan ? Sungguh aku dibuat tak nyaman dengan spanduk tersebut.

Menjaga Persatuan Amanah Para Pejuang Kita

Let's say itu adalah jalan perumahan mereka, tapi yakin semuanya mendukung capres 02 ? Kalaopun iya layakkah kalian sombong dan membuat orang lain tak nyaman ? Aku enggak tahu bagaimana team pemenangan capres 02 bekerja, rasanya mereka memang grasak-grusuk seperti pemimpinnya. Langkah yang diambil tanpa pikir panjang bahkan cenderung memecah belah persatuan. 

Saya pernah bertemu sapa dengan Tuanku Guru Bajang (TGB) beliau menyampaikan bahwa negara islam yang berperang saat ini karena mereka kehilangan 'persatuan', kalau persatuan sudah enggak ada maka tak ada gunanya lagi, bangsa akan hancur berantakan bahkan menang dan kalahpun tak akan mendapatkan tempatnya lagi. Karena itu arogansi yang ditunjukkan dalam soanduk tersebut benar-benar tak mampu saya pahami. Bagaimana kalau antar gang, antar jalanan muncul spanduk tandingan ? Akankah kita bisa nyaman ? No! Membayangkannya saja aku enggak berani. 

Seminggu sudah spanduk itu terpasang dan suatu saat saya sampaikan ke pak Satpam yang berjaga 'sampai kapan spanduk tersebut akan di pasang? Jawabannya tidak tahu. Apakah semuanya memang pendukung capres 02 ? Dia menggeleng 'enggaklah bu', mungkin ini ulah petinggi saja bu. See ? Betapa spanduk intimidasi itu bisa mengancam persatuan kita. 

Keresahan yang aku rasakan akhirnya mendapat jawaban setelah di minggu ketiga spanduk iti diturunkan, entah siapa yang menurunkan yang pasti aku berterima kasih karena apa yang aku khawatirkan tidak terjadi.

So plis gengs, buat siapapun yang ingin memenangkan pilihannya, berkampanyelah dengan elegan jangan memancing keresahan, jaga persatuan bangsa dan mari kita saling unjuk prestasi capres pilihan kita tanpa harus saling menghinakan. Karena siapapun yang terpilih maka tak akan membuat hidup kita berubah selama kita tak berbuat apa-apa untuk kemajuan diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun