Aku memang menghabiskan banyak waktu di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara, kalau ada yang bertanya kangen apa sama Sumut ? Maka jawabannya adalah kulinernya, minuman dingin khas Sumatera kerap kami sajikan di rumah dan setiap bulan puasa maka rindu itu semakin membumbung dan kami akan berusaha membuat semua minuman yang kami rindukan sehingga ketika berbuka semakin terasa nikmat sembari melepas rindu.
Meski tak persis rasanya namun sudah mampu membuat kami bahagia bisa menghadirkan minuman khas Sumatera saat berbuka, semalam aku membuat salah satu minuman khas Sumatera yaitu Es Timun Serut, banyak yang bilang ini khas Aceh tapi aku justru mengenal minuman ini di dalam rumah kami, artinya mamak lah yang mengenalkannya pada ku. Ada enam jenis minuman dingin yang menjadi favorit kami, mungkin bisa dijadikan ide saat berbuka nanti ya..
Es Timun Kerok, rasanya segar dan aromanya khas banget dan membuatnya pun cukup mudah. Bahan yang digunakan adalah Timun yang masih muda, sedikit garam, cabe merah satu potekan (pokoknya sebagai syarat aja) dan gula putih. Belah dua timun kemudian kerok dengan menggunakan sendok atau garpu, setelahnya siram dengan air gula putih, beri sedikit garam dan masukan potekan kecil cabai merah, lalu beri es batu maka es timun siap dinikmati. Es Tebak, membacanya gunakan 'e' orang medan ya. Banyak yang bilang ini adalah minuman khas Sumatera Barat, tapi aku pribadi mengenal minuman ini saat stay di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan. Setiap mampir ke warung sate pocal maka akan lengkap rasanya bila ditutup dengan sajian es tebak.Â
Tebak adalah adonan tepung beras dan sagu, bentuknya seperti cendol hanya saja berwarna putih, disajikan dengan sirup merah namun ada juga yang memvariasikan ditambah dengan berbagai jenis makanan lain seperti cincau hitam, tape ubi bahkan roti tawar. Kalau aku biasanya cukup dengan sirup merah saja maka es tebak sudah nikmat banget dan segar rasanya.Â
Dulu ada penjual yang terkenal namanya Butet Taing, entah sekarang siapa penjualnya yang pasti es Toge ini selalu nikmat buat disantap. Bahannya komplit ada lupis kecil, candil, ketan hitam, tape, cendol dan disiram dengan santan dan gula merah, violaaa endess. Penasaran ? Aku pernah pesan di cafe mandailing yang ada di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H