Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Haji Kecil ~ Umroh

29 Oktober 2011   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 2192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini tema freez adalah "Pengalaman berhaji", pastilah yang dimaksud melaksanakan rukun islam ke -5, menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Untungnya admin tidak spesifik memberikan batasan tema sehingga aku punya celah untuk berbagi cerita disini. Memang bukan rukun islam yang ke -5 tapi hanya merupakan ibadah sunnah yaitu Umroh alias digelari Haji dengan buntut "Haji Kecil". Percaya atau tidak sebagian hal yang kucapai sampai saat ini merupakan omongan impian, begitupun ketika orang tua ku berangkat haji ditahun 1995, aku harus ditinggal bersama ke 4 adikku, sibungsu kala itu berusia 4 tahun. Dan alhamdulillah kedua orang tua kembali dengan selamat. Setelah acara selamatan, aku yang saat itu baru menyelesaiakan ujian akhir di SLTP sibuk membongkar tas mamak, bukan oleh-oleh yang kucari melainkan mukena yang bekas dipakai mamak saat menunaikan haji. Untuk apa itu pik ?? kata mamak, "Mak mukenanya untuk aku ya ?" biar nanti aku bisa cepat ke Mekkah Mak. Namanya orang tua pastilah mengiyakan apa yang diminta anaknya, apalagi ini hanyalah sebuah mukena hadiah dari bank. Mukena ini kubawa sampai aku kuliah, kadang teman bertanya kok mukenanya ada logo bank nya? Iya ini mukena yang dipakai mamak saat beribadah haji, biar aku ketularan ucapku. Akhirnya mukena itupun sobek dan saat aku bekerja mukena itu sudah harus pensiun, namun buku diari kecil yang berwarna hijau masih menyisakan catatan saat aku SMP, didalamnya tertulis urutan negara yang aku ingin kunjungi nantinya 1. Mekkah dalam kurungnya "pokoknya negara pertama yang aku kunjungi harus ini" pakai tanda seru banyaakkk 2. Malaysia, entah ide dari mana tapi itulah yang tertulis disana. Lulus kuliah, bekerja dan impian ke Mekkah sudah tak teringat lagi bukan tak ingin tapi karena memang aku tak mampu dari sisi biaya dan sangat mustahil rasanya. Pekerjaanku diperkebunan sawit, tinggal didalam hutan hanya mempertemukanku dengan orang-orang biasa, paling tinggi derajat sosialnya adalah Bapak Kepala Desa. Dan sudah biasa Kades akan memborong proyek kerja di perkebunan kami. Pak kades ini pastinya kaya, punya banyak truk, mobil dan terkenal sering berangkat atau memberangkatkan saudara-saudaranya ke Mekkah baik itu haji atau umroh. Saat akhir bulan beliau selalu mampir ke kantor kebun untuk menandatangani BAP dan kuitansi insentif tentunya akulah orang yang dicarinya. Ku lihat dia memasuki ruangan ku dengan map ditangannya "apa itu pak" tanyaku, oohh ini berkas-berkas keluargaku mau pergi umroh. ohh ucapku takjub dan dengan antusias bilang ke beliau " ihhhh uli tuh pak dari dulu sudah bertekad akan ke Mekkah" oh ya katanya, mau ikut gak ? kaget mendengar ajakannya dan hanya kutanggapi dengan gengsi ku "bolehlah pak asal bisa diuruskan". Pembicaraan berakhir dan akupun tak berpikir apa-apa karena aku hanya berbasa basi, dan sangat yakin pak kades tidak akan menguruskan apapun untukku. Bulan berikutnya pak kades datang kembali untuk menjemput insentifnya, hari ini terlalu ramai jadi beliau hanya bertemu dengan KTU tidak denganku. Dua bulan kemudian pak kades kembali datang dan kali ini membawa map, seperti biasa aku bertanya "bawa apa pak?' nah ini semua sudah saya urus, ibu uli tinggal berpoto saja ke imigrasi palembang, pembayaran umroh sudah saya lunasin, tinggal bayar ke saya saja" [caption id="attachment_144981" align="alignright" width="604" caption="pose di rumah Rasulullah"][/caption] Apaaa...kaget aku mendengarnya, bukan karena bahagia tapi langsung lemas memikirkan biayanya, aku hanya becanda pak ucapku lirih...duh gimana saya melunasinya pak ? ahh tenang aja toh kita berangkat masih 3 bulan lagi ucapnya. Ku buka buku tabunganku hanya ada 6 juta masih kurang separohnya, darimana aku akan menutupinya ? aku telpon mamak ku dan sama dengan ku mamak kaget bukan kepalang ? hal yang dikagetkan juga sama uang dari mana ? jangan berangkat ke Mekkah dengan modal hutang kata mamak. Aku minta ijin mamak untuk menghabiskan uang tabunganku , dan mamak setuju, pakailah kalau untuk ibadah ucap mamak. Tapi masih kurang 6 juta lagi ? gajian dua bulan berikutnya aku sudah memberikan uang 8 juta ke pak kades, masih kurang 4 juta lagi dan gajian hanya tinggal satu kali lagi , paling maksimal aku hanya bisa menambahnya 2 juta tetap masih kurang. Berita rencana kepergianku untuk umroh pun sudah didengar banyak teman, banyak yang memberi selamat, senyum diluar didalam aku meringis memikirkan bagaimana caranya supaya lunas. Subhanallah diluar kebiasaan bulan April 2006 tiba-tiba saja perusahaan memberikan bonus 1x gaji dan selesailah masalah biaya umroh ku, sungguh menangis hati ini tak percaya tapi terjadi, akhirnya aku bisa melunasi ke pak kades, dan papa hanya bilang ya sudahlah berangkat gak usah mikirin oleh-oleh papa hanya bisa kasih uang jajan 1 juta. Aku pikir yang terpenting adalah bisa berangkat, namun diluar dugaan para kontraktor kebun memberangkatkan ku dengan salam tempel, saat kubuka isinya 6 juta, lagi aku menangis ini sudah lebih dari cukup ya Allah...dan pesan mamak habiskan semua uang titipan itu untuk membeli oleh-oleh bagi mereka yang memberikan uang. [caption id="attachment_144980" align="alignright" width="320" caption="Mekkah.."][/caption] Begitulah kisahku, negara pertama yang kuinginkan akhirnya bisa kukunjungi pada April 2006, aku ber umroh dengan sedikit keajaiban biaya..benarlah bahwa ke baitullah itu sebuah panggilan dari sebuah niatan yang sudah ditanam didasar hati. Negara berikutnya Malaysia pun terkunjungi disaat bersamaan, tiba-tiba saja Saudi Arabia Airlines harus mendarat di Malaysia untuk melakukan cek dan didalam pesawat aku menangis menatap Malaysia, Allah telah memberikan urutan kedua untukku, terima kasih ya Allah. Rangkaian ibadah haji dan umroh sebagian besar adalah sama (tawaf dan sa'ie), mengerjakan arba'in di Madinah,  hanya saja ketika umroh kita tidak melakukan melontar dan wukuf dipadang arafah, selainnya adalah sama. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah sedangkan umroh kapan saja kecuali 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah, bahkan ibadah umroh yang dilakukan ketika bulan Ramadhan diimbali nilai ibadah setaraf haji " Melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim". Dari pengalaman aku ber umroh ada beberapa catatan yang sepele tapi penting semoga saja bermanfaat : 1. Ketanah Suci Adalah Panggilan Panggilan yang dimaksud menurut aq adalah kesiapan kita baik secara lahir maupun bathin..banyak orang yang sudah mampu tapi berdalih belum berangkat krn belum ada panggilan...yang aq alami adalah disaat aq mengucapkan aq ingin UMROH pada saat itu adalah iseng dan berpikir ga mungkinlah coz duitnya belum ada..ternyata niat yang iseng tadi ada yang mendengar dan tanpa susah payah semua persayaratan keberangkatan diurus Bapak itu... Catetannya : Jadi benar katanya semua diawali Niat aja dulu... 2. Umroh atau Haji Dulu ?? Menurutku kalau emang memiliki rezeki lebih baiknya UMROH dulu karena dengan berumroh kita bisa seperti latihan gitu....jadi pas Haji kita sudah ngertilah urutan ibadahnya , tidak sekedar mengikutin langkah pembimbing. 3. Jadilah diri sendiri Sebelum berangkat orang tua ku berpesan “ingat ya jangan hebboh..diem aja banyak2 berdzikir” ..secara aku kan selalu dibilang biang keributan ...dimana ada uli pasti rame itu kata mereka hehehhe... alhasil selama perjalanan aq berusaha diem..jaim..mumpung didalam rombongan ini ga ada yg kenal aq...diemku bertahan sampai kami tiba di Madinnah...selepas shubuh..kami naik bis menuju hotel..tiba-tiba saja hp ku bunyi ada panggilan tapi ga ada nomernya..aq jawab “eh..nyet (monyet) lg dimana lu” ..dalem ati langsung tau kalo yg nelpon aku simonyet atu lagi..dasar siaalll..akhirnya dengan semangat 45 , suara khas batakku ,dan tanpa sadar aku langsung bilang “ya ampun nyet...tumben kali kau nelpon aku” ..spontan ustadz yang mimpin rombongan ngeliat aku dan yg lain ketawa2..oopsss...akhirnya mereka tau kalo aku bukan pendiam sperti 12 jam yg lalu... Catetannya : “jadilah diri sendiri kayaknya ditanah suci ini semuanya kebongkar deh”.. 4. Shopping Shopping ini emang kerjaan kaum hawa yang paling asyik...yang perlu diinget : a.belanjalah setelah jam sholat krn semua pedagang disana baik muslim maupun non-muslim begitu adzan berkumandang mereka semua pada tutup dan akan buka lagi setelah selesai solat ini berlaku buat mall, toko2 dan pedagang kaki lima b. jangan lupa selalu menawar...kadang ampe setengahnya..trus banyak pedagang arab yg iso ngomong jowo..buktinya aku udah sok english ...eh sipedagangnya bilang “jamilah mau beli loro ya??” gubrax...iyo mas... 5. Jaga air wudhu.. Usahakan agar air wudhu jangan ampe batal karena kamar mandinya jauh2 apalagi yang di Mekkah.. 6.Mesjid Nabawi.. - Penjagaannya sangat ketat jd ga usah coba-coba bawa HP ato Kamera karena kalo ketauan bener2 dibanting ama laskar2nya -Dinabawi ini ada makam rasulullah (Raudhah namanya) tempat ini dibuka waktu tertentu saja kalo dulu habis shubuh dan dzuhur nah kalo emang niat mau berkunjung kemakam rasul sebaiknya langsung ambil posisi paling depan, selesai sholat langsung bisa antri.... 7. Masjidil Haram Penjagaan dimesjid ini tidak seketat di Nabawi ..kalo mau coba2 bawa HP ato Handycam masih bisa.. 8. Hajarazwad... Katanya dengan melambai saja sudah cukup karena hukumnya sunnat...aku pikir benar juga karena disaat kita berusaha menciumnya bener2 ga ada kesabaran semuanya saling sikut...sampe2 aku juga jd kebawa2..pengen banget nyiumnya..alhasil dengan segala kekuatan semua pria2 itu aku tendang kakinya dan alhamdulillah bisa nyium..tapi udah itu baru sadar coba tadi aku jatuh????pasti koid keinjak.. jadi kalo nurut aq cukup melambai aja....kalopun tetep mau cium coba waktunya setelah dhuha ato sesudah dzuhur ... 9. Jabal Rahmah Tempat ini adlah tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah terpisah beribu2 tahun..makanya banyak yang memanjatkan doa biar langgeng dalam rumah tangga atopun menemukan jodoh ditempat ini...tp mohon kita jangan ikut2an coret2 nama ya masalahnya jadi kotor..banyak jemaah yg menuliskan namanya ditugu ini... 10. ole2 Ole2 khas mekkah udah banyak dijual dikota2 diindonesia, ada satu catetan...seorang ibu komplain ama aku karena aku buanyak bgt beli ole2 makanan dia bilang “uli..uli ga usahlah beli beginian berat2in aja...kacang ini banyak dipalembang sama kok dr mekkah juga” tapi aq diamin aja... ternyata ampe dipalembang ..ibu itu dapet laporan dari anaknya kalo kacangnya ga ada yg jual udah habis..akhirnya aku bagi deh kacang itu buat siibu... ya kalo kita emang niat memberi ole2 ya berilah dari asalnya.. 11. Bagasi Aku juga ampe heran kok koper aku jadi 5 buah plus kardus 1 pcs...rombongan pada bingung apa aja sih yg dibawa ..ada seorang nenek ngomel2 ama aku dia bilang “eh li bisa2 hilang tuh kardus mu” aku bilang biarlah bu..ga apa2 kalo emang hilang ya bukan rezeqilah”..tau gak??? Begitu kami cek bagasi dijakarta alhamdulillah kardus ku ada semuanya komplit eh..tiba2 si ibu itu menangis dia bilang mana tas ku ?...kopernya cuman satu hilang bo’.... dalem hati aku makanya jangan usil sama urusan orang...jangan pernah mengkritik orang...seminggu kemudian si ibu bilang ama aku kalo kopernya nyasar ke turki dan udah kembali hehehehhe 12. Body language Ternyata tidak semua pedagang bisa berbahasa inggris..jadi bahasa tubuh juga diperlukan makanya belajar bahasa tubuh...waktu itu aku lg cari obat pencahar kebetulan yg diapotik itu ga bisa bahasa arab ato english..akhirnya aku pake body language muke orang ngeden ...eh..dia ngeh dia bilang o...”dulcolax”...ya...ya....lega deh...hehehhehe [caption id="attachment_144982" align="alignright" width="600" caption="Jabal nur"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun