SNV adalah lembaga pembangunan non-profit internasional yang mendorong perubahan berkelanjutan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan membantu mereka meningkatkan pendapatan dan mengakses layanan dasar. Kami bekerja dengan kualitas terbaik dan berfokus pada 3 sektor: pertanian, energi, dan air bersih, sanitasi, dan kebersihan
Di Kabupaten Probolinggo Sejak pertama kali kasus positif COVID-19 diidentifikasi di Indonesia pada 2 Maret 2020, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat dan mencegah penyebaran wabah Penyakit.Â
Sayangnya, berbagai tantangan masih terus dihadapi, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Probolinggo, yang situasi kehidupan dan pekerjaannya tidak memungkinkan social distancing dan bekerja dari rumah.Â
Kelompok ini juga merupakan populasi yang paling sulit melaksanakan perilaku kebersihan/higiene karena terbatasnya akses air bersih, sabun, dan fasilitas sanitasi, serta rendahnya kesadaran/informasi tentang perilaku yang aman. Kelompok ini sangat bergantung pada pasar tradisional, penggunaan sarana transportasi umum, puskesmas, serta kemungkinan anak-anaknya akan masuk kembali ke sekolah negeri.
Selain itu, tantangan juga dihadapi kelompok masyarakat di Kabupaten Probolinggo yang memiliki tradisi menyalurkan tenaga kerja ke wilayah luar pulau terutama ke Bali dan Kalimantan, sebagian besar adalah tenaga urban di berbagai jenis pekerjaan . Mobilitas kelompok ini untuk pulang-pergi kampung halaman dan lokasi bekerja cukup tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki anak di kampung halaman dan menitipkannya pada orang tua.
Hasil Baseline survey  SNV pada Nopember 2020 di 10 kabupaten sasaran dan salah satunya adalah di Kabupaten Probolinggo yang menjadi salah satu sasaran program terkait pengetahuan, motivasi, perilaku, dan sarana serta tatalaksana pembersihan sebagai berikut;
Pengetahuan tentang Covid-19 hanya 42% pengguna fasilitas umum memiliki pengetahuan yang cukup dan 56% memiliki pengetahuan terbatas,  sedangkan terkait  Motivasi Penerapan 3 M 96% pengguna  termotivasi menerapkan 3 M dan 87% kepercayaan diri akan bebas dari covid-19.
Tentang Penatalaksanaan Fasilitas,  hanya 32% fasilitas umum yang memiliki pedoman kebersihan, daftar  dan jadwal periksa pembersihan, sementara 55,5% dari mereka tidak memiliki daftar periksa sama sekali.
Untuk Sarana CTPS, 86% Fasum telah menyediakan Sarana cuci tangan dasar dengan air dan sabun
Terkait hal tersebut di atas melalui program HBCC di Kabupaten Probolinggo telah dilaksanakan pelatihan petugas kebersihan dimana tahap 1 telah menjangkau 59 peserta yang terdiri dari petugas kebersihan pasar, sekolah dan Puskesmas. Dan untuk saat ini Dilakukan pelatihan tahap ke dua dengan menjangkau 60 peserta yang tediri dari petugas kebersihan dan sanitarian Pukesmas Sasaran SNV.Â