Mohon tunggu...
ULIFAH TATA
ULIFAH TATA Mohon Tunggu... Freelancer - Aktifis pemberdayaan

Pemberdayaan pembangunan desa, pemberdayaan perempuan dan anak, pemberdayaan kesehatan masyarakat, peberdayaan masyarakat petani hutan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sanggar Kreativitas Anak sebagai Sarana Pengembangan Minat dan Bakat Anak di Desa Alasnyiur, Probolinggo

28 Januari 2021   12:50 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:58 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanggar ditempatkan di pusat yang representatif agar mudah di jangakau oleh anak-anak maupun orang tua. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan-pelatihan dan pertemuan untuk menyampaikan informasi tentang pekerja anak, pekerjaan terburuk bagi anak, perlindungan anak dan hak-hak anak. disamping itu juga dilakukan parenting terhadap para orang tua agar bisa melakukan pengasuhan yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan dan pola pengasuhan anak di era digital. Untuk menarik kehadiran dan minat mereka agar tidak bosan mereka dikasih kegiatan pelatihan yang bersifat materi misal praktek pembuatan jahe Instan, Susu Kedelai dan direncanakan untuk pelatihan membatik, budidaya jamur dll

Untuk Gugus Tugas dan Forum anak desa juga dilakukan penguatan-penguatan yang berkaitan dengan kelembagaan, organisasi dan administrasi organisasi.

Untuk kegiatan anak-anak disesuaikan dengan minat dan bakat mereka sehingga mereka bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik misalnya dengan mengadakan kursus komputer yang sarana prasarana di sediakan oleh desa, kursus bahasa inggris, seni Hadrah dll. Untuk anak-anak desa alasnyiur GTLA cukup kreatif karena mampu mendorong anak-anak untuk melestarikan kesenian daerah, sehingga banyak anak yang menguasai tari daerah Kabupaten Probolinggo misal tari gelipang dan re re re. Dibidang agama mereka belajar seni hadrah. dan untuk mendukung prestasi belajar kegiatan yang dilakukan adalah bimbingan belajar, les bahasa Inggris dan belajar komputer.

Kegiatan juga disisipkan tentang bahaya Narkoba (Napza), dampak pernikahan dini, dan ketrampilan kerajinan tangan yang diminati oleh mereka, misal cara membuat masker, cara membuat bunga, dan menghias sandal jepit dan ketrampilan lain yang diminati. dan disela-sela aktifitasnya GTLA bersama Kepala Desa mengajak mereka untuk peduli lingkungan yaitu dengan penanaman pohon petai di area perkebunan dan halaman penduduk.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun