Mohon tunggu...
Reza AS
Reza AS Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Jamaah Angon Roso (Jongos)

Belajar Berfikir Titik-Titik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak yang (Menyebalkan) Selalu Minta Diidak-idak

3 Oktober 2022   10:47 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:08 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayangnya, perasaan itu baru benar-benar terasakan saat bapaku sudah tiada, saat anakku sudah sebesar ini. Dan persis seperti ketika bapaku sering meminta idak-idak padaku, akupun sekarang setiap sore juga pasti minta di idak-idak anakku."
"Dan rasaku saat ini, mungkin sama bahagianya dengan ketika itu. Ketika bapak aku idak-idak, meski penuh dengan gerutu yang pasti sampai akhir hayatnya bapak tidak pernah tahu dan mendengarnya itu.", Sambungku sambil menghisap Djisamsu dalam-dalam.

"Loh, mau kemana kang?", Tanyaku saat melihat Kang Condro tiba-tiba saja bangkit, memasukkan Djisamsunya kedalam kantong saku bajunya.
"Anu Mbah, pulang. Mau idak-idak bapak, biar kelak saya tidak punya sesal yang sama seperti Jenengan Mbah."
Tak berlama-lama, Kang Condro langsung bergegas setengah berlari menuju ke rumahnya yang memang tidak seberapa jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun