Pekerjaan seberat apapun pasti akan terasa ringan jika tidak dikerjakan. Sepenggal kalimat candaan atau lazim disebut meme ini cukup viral di media sosial. Namun, meskipun hanya sekedar lucu-lucuan, meme ini bisa jadi ada benarnya juga. Benar tetapi sesat dan menyesatkan.
Pekerjaan apapun jika tidak dikerjakan memang tidak akan memberatkan, sepintas lalu memang faktanya seperti itu. Tetapi yang terjadi sesungguhnya adalah sebuah penundaan.Â
Bayangkan jika pekerj,aan tersebut adalah sebuah kewajiban yang harus diselesaikan, maka jika tidak terselesaikan hari ini, tetap saja harus diselesaikan keesokan harinya, tidak selesai lagi tetap harus dikerjakan dan diselesaikan keseokan harinya lagi, begitu seterusnya. Semakin kita menunda menyelesaikan sebuah pekerjaan, bisa jadi justru akan menimbulkan penumpukan.
Jika hanya penumpukan pekerjaan, itu masih tidak seberapa. Yang berbahaya adalah penumpukan stres, kecemasan, dan semacamnya sebagai akibat dari penundaan pekerjaan itu sendiri. Jika sudah seperti ini, bukan hanya pekerjaan yang bertambah berat, hidup kita pun akan terasa semakin berat oleh beban psikologis yang semula tidak nampak namun sesungguhnya semakin lama semakin membesar.
Langkah yang paling aman (untuk tidak mengatakan benar) adalah mengerjakan segala sesuatunya seberat apapun itu. Karena sesungguhnya tiada sesuatu yang berat jika kita mampu menata kondisi kejiwaan kita hingga pada taraf pasrah dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Menyerahkan segala sesuatunya kepada Gusti Kang Akaryo Dumadi.
Sebuah petikan syi'iran (lagu) yang di populerkan  oleh Gus Im Mojokerto berikut ini kiranya patut disimak dan kita resapi baik-baik;
Podo eling sanak kadang
Ojo siro podo lali
Eling dzikir maring Pengeran
Iku biso dadi dalan
Lelakune budi pekerti
Manggon ono sirining ati
Senajan abot dilakoni
Gusti Allah kan manjingi.
Terjemahan bebasnya kurang lebih;
Jikalau ingat dengan sanak saudara
Jangan sampai engkau jadi lupa
Dengan mengingat pada Tuhan
(Sesungguhnya) perilaku yang baik
Itu berada dalam hati yang rahasia
Meskipun berat tetap dijalani
Gusti Allah yang akan (membantu) mengerjakan semuanya.
Dari petikan syi'iran itu kita bisa belajar untuk berserah diri memasrahkan segala sesuatu yang kita kerjakan hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita hanya sekedar menjalani, karena sesungguhnya tiada daya dan kekuatan kecuali hanya berasal dan milik Tuhan semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H