Dalam pertunjukan wayang kulit, Punokawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, Bagong mungkin hanya sekedar sebagai pelengkap pertunjukan. Meski peran mereka tidak se heroik Werkudoro misalnya, tetapi justru ada banyak ajaran-ajaran filosofis hidup orang jawa yang tersampaikan melalui peran Punokawan yang penting-tidak penting itu.
Kyai Semar Badranaya adalah tokoh sentral dalam peran kepunokawanan ini. Sosoknya digambarkan sebagai pengasuh sekaligus penasehat dari para ksatria Pandawa. Dalam perwujudan bentuk wayang Semar, semua paras tubuhnya melambangkan filosofi tertentu. Seperti misalnya jari tangan kirinya yang selalu menunjuk, melambangkan bahwa dirinya senantiasa memberikan petunjuk kepada kebenaran.
Diantara sekian banyak ujar-ujar yang kadung terkenal berasal dari Kyai Semar Badranaya, berikut ini adalah beberapa diantaranya, yang jika mau diresapi niscaya akan bisa membawa hidup-kehidupan manusia senantiasa dinaungi kebaikan dan keberkahan.
Eling lan bekti marang Gusti Kang Murbeng Dumadi.
Terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia adalah; Ingat dan Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ini mengajarkan agar manusia senantiasa mengingat dan memuja Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan bagi dirinya untuk hidup dan berkarya di alam yang indah ini. Berbakti disini bisa mengandung makna sebagai sebuah penyerahan diri mutlak kepada Tuhan Yang maha Esa, tanpa syarat apapun.
Percoyo lan bekti marang Utusane Gusti Kang Murbeng Dumadi.
Terjemahannya; Percaya dan berbakti kepada Utusan (Nabi/Rasul) Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ini mengandung makna bahwa manusia juga wajib mengimani dan mengikuti ajaran para Nabi/Rasul sebagi Utusan Tuhan. Menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, karena apa-apa yang diperintahkan serta dilarang oleh Nabi/Rasul pasti berasal atau bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setyo marang Khalifatullah lan Penggede Negoro.
Terjemahannya; Setia kepada pemimpin dan pemerintahan yang syah dari suatu negara. Sebagai manusia yang lahir dan atau tinggal disuatu wilayah negara, maka sudah seharusnya memiliki rasa berkewajiban untuk menghormati dan mengikuti semua peraturan yang dikeluarkan oleh para pemimpinnya yang syah, baik, benar serta bijaksana.
Bekti marang Bhumi Nusantoro.
Terjemahannya; Berbakti kepada bumi Nusantara. Prinsip ini menekankan agar setiap manusia yang tinggal dan hidup di bumi Nusantara ini wajib dan wajar untuk merawat dan memperlakukan bumi Nusantara ini dengan baik, sebab bumi inilah yang telah memberikan kemakmuran bagi penduduk yang mendiaminya.