Mohon tunggu...
ULFINA
ULFINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Publichealth

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harap Tak Kembali

27 Juni 2022   23:42 Diperbarui: 27 Juni 2022   23:56 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berbaris-baris kalimat tak lagi bermakna jika pelangi tak mampu saya hadirkan. 

Hanya kegelapan yang bisa saya suguhkan. Lantas, sudikah dambaan menghampiri kegelapan?


Dan dengan senyuman saya yakini, tak mungkin gelap mampu menghadirkan terang. Dan tak mungkin sempurna tergantikan ketidaksempurnaan.

Terima kasih telah menyadarkan dan terima kasih telah meninggalkan. Dia sempurna, beruntung kamu mampu memilikinya.

Akhir kata, saya berpesan:

Menetaplah dengan kesetiaan hanya pada satu orang, jangan terlalu lama hinggap bila hanya sekedar penasaran. Dia sempurna dan saya yakin, kamu akan mendapat apa yang tidak kamu dapat dari saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun