Â
Lumajang, 1 Agustus 2024 -- Mahasiswa KKN Tematik UMD UNEJ kelompok 274 sedang mengeksplorasi dan menerapkan metode inovatif untuk mengubah serbuk kayu menjadi briket sebagai bagian dari upaya pengelolaan limbah dan pengembangan solusi energi berkelanjutan. Kegiatan ini kedepannya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi limbah kayu dan memberikan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan kepada masyarakat setempat.Â
Selain itu, pembuatan briket ini bertujuan untuk mengajarkan kepada karang taruna cara membuat briket secara mandiri dengan memanfaatkan limbah yang tersedia. Briket yang dihasilkan nanti dapat digunakan oleh anggota karang taruna sebagai bahan bakar untuk usaha angkringan desa.
Proses pembuatan dilakukan oleh seluruh anggota KKN 274 yang dipandu oleh divisi pembuatan briket yang terdiri dari Diny, Andra, dan Alifia. Kegiatan pembuatan briket arang dari serbuk kayu berlangsung di halaman belakang rumah Bu Rosidah, ketua RT01/RW02 Dusun Krajan 1. Ketua pelaksana program ini, Alifia Khanza menyatakan bahwa program pelatihan briket termasuk bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menghadapi permasalahan lingkungan yang ada di Desa Gesang.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa serbuk kayu yang tidak digunakan lagi memiliki nilai yang dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Arang briket ini dapat menjadi solusi bagi masalah lingkungan sekaligus menjadi sumber energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan," ujar Alifia.
Program ini memiliki dua tujuan utama: mengurangi limbah kayu yang sering menjadi masalah lingkungan dan menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan serbuk kayu yang biasanya terbuang, briket ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memberikan manfaat ekonomi tambahan kepada masyarakat.
Dalam proses pembuatan briket, langkah pertama adalah mengumpulkan limbah serbuk kayu dan menjemurnya hingga kering. Setelah itu, serbuk kayu disangrai pada suhu tinggi hingga warnanya berubah menjadi hitam pekat. Setelah didinginkan, serbuk kayu yang telah disangrai ditumbuk hingga halus. Selanjutnya, perekat dibuat dari campuran tapioka dan air, kemudian dicampurkan dengan serbuk kayu yang sudah halus. Campuran ini kemudian dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Terakhir, briket dikeringkan sampai benar-benar kering sebelum siap digunakan.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah kayu dan memberikan solusi praktis bagi kebutuhan energi yang lebih bersih. Program KKN UNEJ 274 merupakan contoh nyata dari inovasi berkelanjutan yang dapat menginspirasi proyek serupa di daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H