Pendidikan Humanistik

PENDIDIKAN HUMANISTIK

(Oleh: Ulfiana Afifah)

Humanizing education atau pendidikan humanistik berarti pendidikan yang memanusiakan manusia. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dalam praktiknya di bidang pendidikan ternyata tidak manusiawi. Pendidikan adalah proses belajar.

John Dewey berpendapat bahwa belajar adalah bagian dari kehidupan itu sendiri dan bukan persiapan untuk masa depan karena belajar adalah proses yang membantu manusia untuk mengembangkan dan memanusiakan manusia sehingga pendidikan membantu manusia untuk menyempurnakan dirinya.

Peran pendidikan dalam memanusiakan manusia yaitu, manusia fana yang telah disempurnakan oleh sang pencipta yang memiliki kekuatan untuk menghasilkan manusia memiliki banyak pilihan dalam hidup. Setelah pendidikan diperoleh, manusia diberi pilihan untuk berbagi dan membangun atau menghancurkan. 

Jika pendidikan hanya berorientasi pada persiapan masa depan dan bukan pada kemanusiaan manusia maka pendidikan dapat menjauhkan manusia dari kemanusiaannya. Karena tak seorang pun dapat mengetahui dengan jelas dan pasti akan masa depan. Ketidaktahuan ini dapat menyeret manusia pada kekuatiran terus menerus tak berujung hingga ia sendiri kehilangan arah bahkan kehilangan kemanusiaannya.

Pendidikan tidak lain adalah sarana bagi manusia, misalnya hanya untuk mencari uang dan mencari keuntungan dan kedamaian. Berdasarkan Rose dan Nicoll masa depan yang sebenarnya, tidak ada yang bisa menggambarkannya dengan pasti. Kita hanya bisa memprediksi berdasarkan apa yang sudah dialami selama ini.

Pendidikan harus berperan tidak hanya untuk mempersiapkan masa depan, tetapi juga untuk membuat manusia dapat hidup untuk memenuhi tugas kemanusiaannya, yaitu kemampuan untuk menemukan kesempurnaan mereka sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, dan untuk mengembangkan masalah kemanusiaan. , tumbuh dan berkembang guna mencapai cita-cita pembangunan, dan mewujudkannya, karena manusia perlu diakui sebagai manusia antara lain dan bahwa keberadaannya adalah manusia yang sejati. 

Hal-hal tersebut merupakan kewajiban manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai manusia, khususnya dalam memanusiakan manusia dalam dunia pendidikan.

Pendidikan yang memanusiakan manusia adalah pendidikan yang berorientasi pada kemanusiaan manusia. Kemanusiaan manusia tercapai melalui pengembangan dimensi kemanusiaan secara seimbang. 

Pemahaman mengenai kemanusiaan manusia ini menjadi dasar bagi penyusunan model pembelajaran yang berorientasi pada kemanusiaan manusia. version pembelajaran dibangun dalam ruang-ruang yang memfasilitasi pembelajar untuk mengembangkan dimensi kemanusiaan, yaitu tubuh, jiwa, pikiran, dan perasaan.