Mohon tunggu...
ulfi yanti
ulfi yanti Mohon Tunggu... Freelancer - all I need, love

listen with your heart, you will understand.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Tidak Merata Mendera Indonesia

13 November 2019   01:16 Diperbarui: 13 November 2019   01:26 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan hal yang amat sangat penting menurut banyak orang, pendidikan juga tidak mengenal batasan usia. Setiap manusia pasti memiliki hak dalam pendidikan, hak pendidikan di dapatkan sejak seorang anak menginjak usia balita. 

Pendidikan pertama yang didapatkan seorang balita diperoleh melalui kedua orangtua mereka, yang menyayangi dan mendidik secara sepenuh hati. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak -- anak. Pendidikan pun dibagi menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Apa itu pendidikan formal? Dan apa itu pendidikan non formal?

Pendidikan formal adalah pendidikan yang memang telah terencana secara program oleh pemerintah, sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang memang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari bukan terencana seperti program pemerintah. Tapi menurut kalian apakah pendidikan di Indonesia sudah merata?

Lalu, apa yang kalian rasakan dengan pendidikan di Indonesia? Nyatanya, masih banyak kekurangan yang menghinggapi pendidikan di Indonesia, terutama permasalahan pemerataan pendidikan. Menurut laporan PISA (Programme for International Student Asessment) peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan 62 bidang sanis, 63 bidang matematika, dan 64 bidang membaca. Masih dibawah Vietnam, Thailand, dan Singapura. Dari data diatas apakah menurut Anda sudah baik -- baik saja pendidikan di Indonesia?.

Kualitas pendidikan Indonesia masih belum merata. Dapat kita lihat dari susahnya akses pendidikan di desa -- desa bahkan pelosok Indonesia, tidak meratanya sarana dan prasarana dalam pendidikan, begitupun tenaga pendidik yang sangat kekurangan di pelosok -- pelososk. 

Banyak faktor yang menjadi penyebab ketidak merataan pendidikan di Indonesia, salah satunya permasalahan perekonomian dan juga pola pikir masyarakat Indonesia yang masih tertinggal jauh. 

Mengapa demikian? Jika perekonomian Indonesia tidak anjlok, bisa dipastikan pengalokasian dana pendidikan akan terfokuskan, dan juga penyebab tidak teralokasinya dana tersebut dikarenakan maraknya korupsi besar -- besaran yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah. Semua memang berdampak dari pemerintahan. Selain itu, pola pikir masyarakat Indonesia yang hanya memikirkan tentang pekerjaan yang akan anaknya dapatkan kelak. Masyarakat Indonesia kurang terbuka dengan banyak hal terutama pendidikan.

Apa saja yang mungkin bisa menjadi solusinya? Menurut Saya, solusinya berupa penyadaran dan juga melakukan pembangunan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan cara apa? Harus adanya penyuluhan betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan masa depan diri sendiri maupun bagi negara. Pemerataan sarana dan prasarana yang tidak hanya terfokus di kota saja, perlu juga ada pemerataan sarana dan prasarana di desa -- desa bahkan pelosok Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun