Membaca judul di atas, Anda pasti heran bagaimana bisa ‘rambut’ dimakan? Tenang, ini tentu rambut dalam arti yang sebenarnya, tetapi ini adalah nama dari salah satu jajanan khas Nusa Tenggara Timur yaitu kue rambut. Kue ini memiliki bentuk yang unik, seperti bihun goreng yang berbentuk agak bergelombang seperti rambut keriting.
http://3.bp.blogspot.com/-uedtexXIBmg/UcAW6TVY5wI/AAAAAAAAACU/Yb19_zrTqMg/s1600/images.jpeg
Kue ini berwarna cokelat keemasan dengan bentuk segitiga. Kue rambut ini memiliki aroma yang khas, campuran antara aroma tepung yang digoreng dengan wangi gula merah.
Kue rambut ini merupakan camilan kue khas pulau Flores dan pulau Alor dan sering disajikan saat upacara-upacara adat daerah NTT. Selain itu, kue ini juga bisa menjadi oleh-oleh khas kedua daerah itu.
Kue rambut dibuat dari campuran tepung beras, gula aren, air nira, santan, garam dan minyak yang digoreng dengan minyak goreng yang banyak dan panas. Cara menggorengnya dengan menuangkan adonan kue rambut ke dalam sebuah wadah kerucut yang berlubang kecil di bagian ujungnya, kemudian dituangkan ke dalam minyak panas dengan memutar-mutarkan ujung kerucut tadi sehingga terbentuk seperti helaian rambut yang digelung bundar lalu dilipat menjadi empat bagian.
Kue rambut banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Flores dan Alor dengan harga murah-meriah. Anda bisa mendapatkan kue rambut hanya dengan harga Rp 1000 per buahnya. Murah kan...??
Kue rambut biasanya disimpan dalam stoples yang kedap udara agar tetap renyah. Proses pembuatannya yang mudah tetapi membutuhkan kesabaran dan keuletan saat proses menggorengnya, membuat kue rambut menjadi camilan kue yang tidak mudah ditemui di daerah lain.
Jadi, saat Anda berkunjung ke NTT terutama di daerah Flores atau Alor, jangan lupa membeli kue rambut sebagai oleh-oleh yang unik dan tentunya nikmat. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H