Mohon tunggu...
Ulfi Puspitasari
Ulfi Puspitasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa prodip I keuangan spesialisai pajak, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara kampus BDK Balikpapan 2014/2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Membuang Orang Tua di Jepang

17 November 2014   07:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ubasuteyama (Gunung Pembuangan Nenek) adalah cerita rakyat Jepang bedasarkan legenda tentang tradisi membuang orang yang sudah tua di gunung. Kisahnya tetntang anak laki-laki yang harus membuang ibunya yang sudah tua ke gunung untuk mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan.

Konon dahulu kala di Jepang ada tradisi membuang orang tua karena sudah tidak berdaya dan memberatkan kehidupan anak-anaknya.

Pada suatu hari seorang pemuda berniat membuang ibunya yang sudah tua, lumpuh dan pikun ke hutan. Ia menggendong ibunya masuk ke dalam hutan yang lebat. Si ibu yang suudah tidak berdaya tampak mematahkan ranting-ranting pohon di sepanjang perjalanan.

Ketika sampai di dalam hutan yang sangat lebat, pemuda itu menurunkan ibunya dan berniat meninggalkan ibunya. Si Ibu nampak tegar dan berkata pada anaknya, “Nak, ibu sangat menyayangimu . dari kecil hingga kau dewasa ibu selalu merawatmu dengan sepenuh jiwa. Bahkan sampai saat inipun aku masih sangat menyayangimu. Sepanjang perjalanan tadi, ibu mematahkan ranting dan menjatuhkannya agar kamu tahu jalan pulang dan tidak tersesat.”.

Pemuda itu langsung menangis dengan keras, kemudian menggendong ibunya dan dibawa pulang kembali. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibunya hingga meninggal denga penuh kasih sayang.

Orang tua bukanlah barang rongsokan yang ketika sudah tidak berguna bisa kita buang seenaknya. Mereka telah merawat kitadari bayi hingga dewasa dengan stulus jiwa dan kasih sayang. Apalagi ibu yang telah bertaruh nyawa demi melahirkan kita ke dunia.

Dalan keadaan susah maupun senang, hanya orang tualah yang selalu ada dan mengerti kita.

Untk itu, sayangilah orang tua kita. Berikan yang terbaik untuk mereka. Setidaknya

sebagai anak, kita bisa membuat mereka tersenyum bahagia, bangga memiliki anak seperti kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun