Mohon tunggu...
Ulfi Rahmatikasari
Ulfi Rahmatikasari Mohon Tunggu... -

mahasiswi PGSD UNS kampus VI .....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memusnahkan Kejenuhan dengan Tembok Ajaib

3 Januari 2011   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada dasarnya inovasi merupakan perubahan ke arah yang lebih baik. Inovasi pembelajaran amatlah penting guna mencapai kesempurnaan dalam pendidikan. Untuk mencapai kesempurnaan dalam pendidikan tentunya dibutuhkan upaya- upaya khusus dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut mampu memberikan yang terbaik bagi siswa.

Pembelajaran akan berlangsung mulus apabila komponen di dalamnya saling mendukung. Terkadang siswa merasa jenuh karena suasana kelas yang membosankan, penataan kelas yang monoton, dan pembelajaran yang kurang mengasyikan. Hal tersebut dapat menciptakan ketidaknyamanan pada siswa.

Selain melakukan pemberian materi yang efektif dengan metode- metode tertentu, dalam mendukung aktivitas belajar siswa perlu diciptakan ruang kelas yang nyaman yang dapat memusnahkan kejenuhan siswa dalam belajar. Menciptakan kelas yang nyaman dapat dilakukan sesuai kesepakatan siswa. Guru dapat mengarahkan siswa untuk menciptakan ruang kelas yang disenangi siswa, sehingga siswa betah belajar di kelas.

Guru dapat menciptakan kenyamanan di dalam kelas melalui “tembok ajaib”, yaitu tembok kelas yang diisi dengan kreativitas, pengetahuan, dan motivasisiswa yang dapat berganti tiap seminggu sekali.

Sebenarnya konsep “Tembok ajaib” ini bersifat fleksibel, dapat digunakan kapan saja dan untuk semua materi. Konsep ini paling cocok diterapkan pada mata pelajaran IPS karena IPS cakupannya sangat luas. Namun, model tersebut kurang efektif apabila diterapkan pada kelas rendah sebab pada kelas rendah seperti kelas I dan II SD belum dapat menulis dan membaca dengan lancar dan pola pikirnya belum berkembang seoptimal kelas atas, sehingga pada bagian “tembok kreatif” belum bisa diterapkan pada kelas bawah.

Semua pengajar dapat melakukan model “Memusnahkan Kejenuhan dengan Tembok Ajaib”, kecuali pengajar pada kelas rendah, khususnya kelasI dan II SD.

Nah, bagaimana cara menciptakan “Memusnahkan Kejenuhan dengan Tembok Ajaib”? Pertama, penataan bangku siswa secara berubah- ubah setiap seminggu sekali. Misalnya minggu ini bangku disusun dengan model diskusi kelompok, maka minggu yang akan datang disusun membentuk huruf “U”, dan minggu berikutnya dengan susunan yang berbeda lagi.

Kedua, mengerahkan kreatifitas siswa yang dapat dilakukan melalui pemajangan karya- karya siswa. Guru dapat membuat tempat khusus yang dinamakan “tembok kreatif” untuk memajang hasil karya siswa, misalnya pada tembok bagian belakang. Hasil karya siswa tersebut dapat menjadi hiburan bagi siswa saat siswa jenuh. Karya- karya siswa tersebut juga harus diganti setiap seminggu sekali. Tempat khusus berikutnya adalah “tembok mutiara” yaitu pada tembok bagian samping yang berisi kata- kata mutiara maupun moto/ slogan. Sedangkan tembok samping yang satunya lagi bernama “tembok pengetahuan” yang dapat diisi gambar- gambar pahlawan, gambar wayang, gambar ilmuwan, gambar tokoh- tokoh penting negara, susunan kabinet Indonesia, dan sebagainya (sesuai materi pelajaran yang ada pada kelas yang bersangkutan). Tembok dapat dibagi sesuai banyaknya mata pelajaran.

Ketiga, memperindah kelas dengan tanaman hias yang mendukung yang dapat membersihkan udara dan meningkatkan jumlah oksigen. Misalnya tanaman palm, krisan kuning, atau tanaman bambu. Tanaman dapat diletakan di setiap pojok kelas, sehingga udara di kelas tetap segar. Dengan adanya tanaman tersebut kelas terkesan sejuk dan serasa belajar di alam terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun