Mohon tunggu...
Ulfa Wulandari
Ulfa Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Demam Berdarah Dengue (DBD)

26 Desember 2024   09:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Demam Berdarah Dengue: Tantangan dan Upaya Pengendalian 

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, dengan tingkat penyebaran yang cenderung bervariasi dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor Risiko dan Penyebaran

Beberapa faktor utama yang memengaruhi tingginya kasus DBD di Indonesia meliputi kondisi iklim, tingkat kepadatan penduduk, dan perilaku masyarakat. Cuaca tropis yang ditandai oleh curah hujan tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Selain itu, kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan, seperti membiarkan air tergenang, menjadi pemicu utama peningkatan populasi nyamuk penyebab penyakit ini. Perubahan iklim global juga berkontribusi, dengan suhu udara yang meningkat mempercepat siklus hidup nyamuk.

Strategi Pencegahan dan Pengendalian

Pemerintah Indonesia mengimplementasikan berbagai strategi untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran DBD. Salah satu pendekatan utama adalah program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang melibatkan metode 3M Plus:

  1. Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  2. Menutup rapat penampugan penyimpanan air.
  3. Mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
  4. Plus berbagai tindakan tambahan, seperti menggunakan tirai atau kelambu, memasang perangkap nyamuk, dan menanam tumbuhan pengusir nyamuk.

Selain itu, edukasi masyarakat juga ditekankan untuk meningkatkan kesadaran terhadap gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan ruam kulit, sehingga dapat dilakukan pengobatan lebih awal

Kesimpulan

Demam Berdarah Dengue terus menjadi tantangan kesehatan di Indonesia. Meskipun banyak upaya pengendalian yang telah dilakukan, fluktuasi kasus dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih terpadu dan berkelanjutan. Ke ikut sertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk memutus siklus hidup nyamuk penyebab DBD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun