Banjarmasin timur menjadi salah satu kecamatan yang memiliki banyak pemanfaatan terhadap lingkungan lahan basah, antara lain ada di desa Benua anyar.
   Benua Anyar merupakan desa yang berdekatan dengan sungai Martapura. sungai tersebut memberikan manfaat pada warga sekitar Benua Anyar untuk membangun usaha mereka yaitu usaha ternak tambak ikan.
   Hampir semua perumahan di benua anyar memiliki tambak ikan yang dijadikan usaha untuk mengelola ikan lalu dijual dengan harga yang sesuai karena ikan-ikan tersebut dikelola dengan baik. Ikan yang diternakkan ditambak seperti ikan patin, lele, bawal, nila dan taoman, dll.
   Di Benua Anyar juga terdapat pemanfaatan lahan basah tanaman, yaitu padi-padian dan tanaman hidroponik seperti seledri namun tidak sebanyak tambak ikan. Padi-padian di banua anyar tumbuh dengan subur akan tetapi bercampur terdapat rumput-rumput liar disekitar padinya. Sedangkan tanaman hidroponik hanya 1 rumah yang membudidayakan tanaman hidroponik dan pemilik tanaman hidroponik tersebut bernama Pak Sarjono.
   Pak Sarjono memilih tanaman hidroponik (seledri) karena memanfaatkan lahan sempit didepan rumahnya untuk dijadikan usahanya. Budidaya tanaman seledri itu pun menarik Dinas Pertanian dan Pak Sarjono pun diundang Dinas Pertanian untuk diwawancarai dalam budidaya tanaman hidroponik (seledri) memanfaatkan lahan basah yang sempit. Selain tanaman hidroponik, Pak Sarjono juga mempunyai ternak lele.
   Selain di Benua Anyar, Sungai Bilu juga termasuk Kecamatan yang ada di Banjarmasin Timur. Sungai bilu terkenal dengan Wisata Kampung Hijau yang semua pagarnya berwarna hijau bahkan warung makan pun berwarna hijau dan terdapat juga tanaman hidroponik itu membuatnya menarik, akan tetapi jalanan di yang ada di Kampung Hijau sempit dan sulit untuk parkir dijalan Kampung Hijau tersebut.
   Adapun permasalahan yang ada di Benua Anyar dan Sungai Bilu, misalnya seperti kekeringan, banyak sampah dimana-mana, kurangnya bantuan dari pemerintah, dll. Warga setempat berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan desa mereka tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H