Mohon tunggu...
RA Ulfatun Nikmah
RA Ulfatun Nikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktif

love matcha, listening music

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apapun Tentang Bela Negara

19 Oktober 2023   16:15 Diperbarui: 19 Oktober 2023   16:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa ratus tahun silam, Indonesia di jajah habis-habisan oleh beberapa negara, salah satunya yang paling lama dalam menjajah Indonesia adalah Belanda. Negara-negara tersebut berdalih kepada Indonesia bahwa mereka ingin membeli rempah-rempah yang tidak mereka miliki di negara mereka, namun ternyata itu hanya dalih yang negara penjajah buat agar bisa merampoknya secara perlahan tanpa disadari oleh Indonesia. Tentu saja Indonesia mengizinkan mereka untuk membeli rempah tersebut karena Indonesia tidak memiliki prasangka akan dijajahnya mereka pada saat itu. Selang beberapa waktu, siasat yang sesungguhnya dimulai dari negara kolonialisme yaitu negara Portugis dilanjut dengan negara-negara sekutu. Setelah melalui banyak rintangan dalam memperjuangkan kembali, akhirnya Indonesia mencapai kemenangan puncak, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan mengibarkan bendera Sang Merah Putih dan proklamasi. 

Kegigihan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan mengorbankan segala sesuatu yang mereka punya baik harta, nyawa, waktu, masa depan dan keluarga yang mana itu merupakan bentuk kecintaan dan pembelaannya kepada negara. Tentu bentuk cinta ini sudah tertanam dan terpahat dengan rapi dalam diri rakyat Indonesia saat ini maupun yang akan lahir. Kita harus mempunyai semangat juang yang tinggi, kesadaran bahwa kita berada di negara yang berbangsa, aneka ragam suku, budaya dan bahasa, serta berada di negara hukum yang menganut sistem ideologi pancasila. 

Perjuangan para tokoh nasional terdahulu dalam berperang melawan penjajah seperti yang sudah dituliskan di paragraf sebelumnya merupakan salah satu bentuk dari bela negara. Walaupun negara ini sudah merdeka, namun kita sebagai rakyat harus tetap membela negara agar kita dapat mempertahankan negara dari berbagai ancaman, agar tetap utuh wilayah yang Indonesia miliki, serta itu sudah menjadi kewajiban setiap warga negara. Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perundangan juga petinggi negara sebagai bentuk untuk melindungi dan mempertahankan eksistensi negaranya baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Tiap-tiap warga negara wajib untuk mengikuti usaha dalam membela negara dengan syarat-syarat yang di atur oleh undang-undang. Dasar Hukum bela negara ada di Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara. Pada dasarnya, hakikat akan kesadaran bela negara itu kesediaan kita dalam berbakti dan berkorban untuk negara serta bersikap juga berbuat yang terbaik untuk negara dan bangsa. Spektrum bela negara juga itu cakupannya sangat luas, seperti dari yang paling halus hingga yang paling keras. Kemudian hubungan baik dengan warga negara hingga bersama-sama melawan ancaman musuh baik yang bersenjata atau tidak. 

Pada tanggal 22 oktober 2015 menteri pertahanan, Ryamizard Ryacudu meresmikan program tentang pelatihan bela negara dengan tujuan adanya program tersebut untuk memperkuat keyakinan rakyat dalam membela negara yang dicintainya karena ini bukan dikhususkan hanya untuk para militer. Program tersebut sangat berguna untuk rakyat karena dampak yang dihasilkan tentu akan sangat mempengaruhi kuatnya suatu negara. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berpastisipasi dalam membela negara, contohnya adalah mencintai dan menggunakan produk dalam negeri daripada luar negeri, menempuh jenjang pendidikan hingga tamat, menaati hukum dan peraturan yang berlaku, dan lain sebagainya. 

Harapan besar para petinggi, terutama tokoh nasional terdahulu,dengan di adakannya acara dalam memperingati hari-hari bersejarah akan menumbuhkan rasa cinta dan rasa ingin membela negara terus ada bahkan semakin tumbuh juga membara dalam diri rakyat Indonesia. Namun, nyatanya tidak semua rakyat sadar kalau hal tersebut sungguh penting untuk dilakukan dan dijaga. Karena mereka, akhirnya Indonesia kembali dijajah namun dengan cara yang berbeda, bukan dengan menodongkan senjata melainkan dengan pemasaran produk dan budaya. Kenapa bisa seperti itu? karena Indonesia masih lemah dalam mengatur strategi dan memilah sesuatu yang masuk ke dalam. Akan tetapi, untuk saat ini di era gempuran budaya dan produk asing banyak yang masuk, sebagian rakyat Indonesia yang tinggal di negara lain memanfaatkan peluang untuk mengenalkan makanan khas Indonesia. Selain rasa rempah-rempah makanan Indonesia yang khas, harga jual disana juga lebih tinggi sehingga banyak keuntungan yang bisa mereka peroleh. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika mereka -rakyat Indonesia yang tinggal di negara asing- bisa memperkenalkan Indonesia dengan cara yang hebat.

Kekurangan lainnya dari rakyat Indonesia adalah mereka kurang sadar terhadap pentingnya dalam membela negara. Rakyat yang seperti itu biasanya rasa kepedulian yang dimiliki kecil, sering terlibat dalam radikalisme yang ada di lingkungan mereka apalagi di era digital saat ini. Pemuda yang harusnya menjadi pilar utama dalam membela negara pada jaman dulu, sekarang mereka malah menjadi peringatan besar karena banyaknya perselisihan yang terjadi yaitu kurangnya rasa setia kawan pada sesama, sulit untuk menerima perbedaan baik suku, budaya maupun agama, kurang bersemangat dalam mempelajari permasalahan yang ada di Indonesia. Akan tetapi, kekurangan tersebut bisa digantikan dengan mereka mempelajari sejarah, budaya Indonesia, memperbaiki hubungan antar sesama agar tidak terjadi rasisme, serta yang paling penting adalah meningkatkan patriotisme dalam dirinya walaupun membutuhkan waktu sedikit lama.

Untuk para pejuang nasional, terimakasih karena kalian telah berjuang keras membela negara untuk mendapatkan hak dan kemerdekaannya. Saat ini memang Indonesia sudah merdeka, namun ada beberapa titik tertentu yang sudah kembali di jarah oleh negara asing namun dengan cara yang halus. Kini saatnya para penerus bangsa -generasi era digital atau disebut gen z- yang bekerja keras memperjuangkan dan menjayakan Indonesia kembali seperti awal masa kemerdekaan. 

Salam merdeka untuk Indonesia m

erdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun