Mohon tunggu...
Ulfa Nur Fajariya
Ulfa Nur Fajariya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Penggunaan Media Sosial di Perpustakaan

19 Juni 2023   00:57 Diperbarui: 19 Juni 2023   02:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa internet saat ini sudah meningkat berkembang dengan pesat. Meningkatnya penggunaan media sosial di masyarakat saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perpustakaan dalam menjalankan fungsinya yang harus selalu berorientasi kepada pustakawan. Saat ini banyak perpustakaan yang menggunakan media sosial untuk mendukung layanannya, namun masih banyak juga perpustakaan yang belum sepenuhnya menggunakan media sosial.
Sebuah hasil survey di UK,USA dan India terhadap 497 responden menyebutkan bahwa lebih dari 70% perpustakaan telah menggunakan media sosial. Adapun media sosial yang paling banyak digunakan oleh perpustakaan adalah Facebook dan Twitter (Taylor and Francis 2014). Data ini menunjukkan walaupun sudah banyak perpustakaan yang mempergunakan media sosial sebagai bagian dari layanan yang diberikan kepada pustakawan,namun media sosial ini belum sepenuhnya digunakan, banyak perpustakaan yang memiliki akun media sosial, namun tidak dikelola dengan baik.

Perpustakaan biasanya menggunakan media sosial sebagai alat untuk promosi, baik mempromosikan koleksi ataupun layanan lainnya. Namun dengan perkembangan internet digital,media sosial tampaknya dimanfaatkan lebih dari sekedar media promosi. Promosi pada perpustakaan adalah tempat pertukaran informasi dengan tujuan sebagai pokok yang berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan membuat pemustaka agar ikut berparkontribusi kepada produk atau jasa tersebut. Selain itu, cara yang dilakukan pustakawan dan perpustakaan untuk mengoptimalisasikan pekerjaan dan layanannya dengan mempertahankan relevansinya terhadap perkembangan teknologi yaitu media sosial.
Media sosial mengacu pada penggunaan platform media baru yang mengharuskan adanya komponen dan saluran komunikasi public yang ditandai dengan aktivitas online. Menurut Ron Jones, ada empat jenis media sosial,yaitu social news,social sharing,social networking dan social bookmaning. Melalui media sosial memudahkan pemustaka berbagi informasi yang consumer-centric, memungkinkan hubungan pribadi menjadi cara murah  dan mudah untuk menjangkau khalayak ramai melalui jarak jauh. Semua fitur ini membuat media sosial menjadi popular untuk kegiatan promosi.

Perpustakaan di seluruh dunia semakin banyak menggunakan media sosial untuk merancang layanan yang dapat menjangkau pemustaka melalui ruang virtual, sebagaimana diakui oleh sejumlah peneliti (Tripathi dan Kumar, 2010). Tujuan menggunakan media sosial dalam pepustakaan menurut Chakrabarti (2016) adalah untuk menarik pemustaka potensial, menyediakan layanan referensi, jaringan dengan perpustakaan lain,mempromosikan layanan perpustakaan, menyediakan pembaruan cepat kepada pemustaka dan untuk mengembangkan komunitas. Pada perpustakaan perguruan tinggi, informasi yang dapat didapatkan oleh pustakawan adalah berkenaan dengan koleksi terbaru, topik penelitian terbaru yang sesuai dengan program studi yang ada di Lembaga induknya, kegunaan koleksi referensi, dan lainnya. Maka dari itu diperlukan pustakawan yang aktif memperbaharui informasi yang ada di media sosial tersebut.

Upaya untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial oleh perpustakaan, perlu dilakukan langkah-langkah yaitu: adanya dukungan manajemen dalam mendukung perubahan pola komunikasi dan budaya organisasi yang sesuai dengan karakteristik dunia maya terutama di media sosial, kualifikasi pustakawan atau pemberian layanan melalui media sosial memerlukan kemampuan khusus dari pustakawan, antara lain kemampuan memposting sebuah informasi sesuai dengan karakter media sosial yang dipilih, berkomunikasi secara interaltif dengan follower, menjaga reputasi perpustakaan,dan lainnya, orientasi pengguna, perpustakaan perlu memahami harapan pengguna ketika pengguna bergabung dengan akun media sosial perpustakaan, sumber informasi media sosial mempermudah perpustakaan menyebarkan informasi.

Era internet  saat ini telah menyebabkan aliran informasi bergerak dengan cepat dan sangat banyak digunakan, yang mana informasi yang berkualitas dan tidak berkualitas bercampur menjadi satu. Sehingga sebagai orang yang ahli dalam bidang informasi, pustakawan harus bisa mendapatkan informasi yang berkualitas, dan salah satu cara untuk mempermudah membagikannya kepada pemustaka yaitu dengan memanfaatkan media sosial.
Disimpulkan bahwa perpustakaan tidak akan mampu berdiri sendiri hanya dengan memanfaatkan koleksi yang ada. Dengan kata lain, perpustakaan membutuhkan kerjasama dengan perpustakaan yang lainnya, maka ini kembali menuntut pustakawan untuk membangun relasi agar tercipta hubungan kerjasama dengan pustakawan dari lembaga perpustakaan lain. Media sosial memberikan ruang untuk hal tersebut, media sosial bisa digunakan sebagai media komunikasi antara pustakawan, dengan membentuk komunitas atau grup pada media sosial tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun