Hadist memiliki peranan yang sangat penting bagi umat islam sebagai pedoman hidup. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap orang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan hadist tidak akan tersesat. Hadist berfungsi menjelaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an, serta memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat-ayat yang samar. Dengan memahami hadist, umat islam dapat mempelajari tat cara kehidupan yang baik, termasuk akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah. Oleh karena itu, mempelajari hadist menjadi suatu keharusan untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan tuntunan islam dan mencapai kebahagiaan di dunia serta akhirat.Â
Dari Mu'qill bin Yasar, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:" Siapapun hamba yang diberi wewenang oleh Allah untuk membimbing rakyatnya, namun kebijakannya tidak mampu menjaga mereka (dari perbuatan keji) maka kelak dia tidak akan mendapatkan bau surga." Disebutkan dalam sebuah riwayat, " Siapapun wali itu yang membawahi rakyatnya yang terdiri dari kaum muslimin kemudian mati, sedangkan pada hari kematiannya itu ia masih menipu rakyatnya niscaya Allah akan mengharamkan surga atasnya. "(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim).Â
Hadist tersebut mengingatkan pemimpin atau wali untuk tidak menipu raktarnya. Jika seorang pemimpin bertanggungjawab atas rakyatnya dan meninggal dalam keadaan menipu, Allah akan mengharamkan surga baginya. Ini menunjukkan bahwa amanah kepemimpinan sangat berat, dan pemimpin harus menjaga kejujuran dan kesejahteraan rakyat. Penipuan dan penghianatan terhadap rakyat merupakan dosa besar yang dapat menjauhkan seseorang dari arah rahmat Allah dan surga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H