Cara membuat briket batok kelapa dimulai dengan mengumpulkan batok kelapa yang sudah kering. Batok kelapa kemudian dibakar dalam drum tertutup hingga menjadi arang. Setelah itu, arang batok kelapa dihancurkan menjadi serbuk halus.
Serbuk arang batok kelapa dicampur dengan air dan bahan perekat alami seperti tepung tapioka. Campuran tersebut kemudian dicetak menggunakan alat pencetak briket. Briket yang sudah dicetak dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.
Persiapan Bahan dan AlatUntuk membuat briket batok kelapa, siapkan bahan utama yaitu batok kelapa kering. Selain itu, siapkan juga tepung kanji sebagai perekat dan air secukupnya. Alat yang dibutuhkan meliputi drum untuk pembakaran, alat penumbuk, cetakan briket, wadah pencampuran, serta sarung tangan dan masker untuk melindungi diri dari debu arang.
Proses Karbonisasi Batok Kelapa
Batok kelapa dibakar dalam drum dengan sistem pirolisis atau pembakaran tertutup. Proses ini bertujuan mengubah batok kelapa menjadi arang dengan membatasi oksigen agar tidak terbakar habis. Setelah arang terbentuk, dinginkan selama beberapa jam sebelum dihancurkan agar tidak mengganggu proses pencampuran selanjutnya.
Penghancuran Arang
Arang batok kelapa yang telah dingin dihancurkan hingga menjadi serbuk halus. Proses penghancuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat penumbuk atau mesin penghancur agar hasilnya lebih merata. Semakin halus serbuk arang, semakin baik kualitas briket yang dihasilkan karena permukaan pembakaran akan lebih luas dan menghasilkan panas yang lebih stabil.
Pencampuran Arang dengan Perekat
Serbuk arang yang sudah halus dicampur dengan tepung kanji yang telah dilarutkan dalam air hangat untuk memastikan larutan merekat dengan baik. Campuran ini diaduk hingga merata agar briket memiliki daya rekat yang kuat dan tidak mudah hancur saat digunakan. Perbandingan yang umum digunakan adalah 90% serbuk arang dan 10% perekat, tetapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Pencetakan Briket
Campuran arang dan perekat dimasukkan ke dalam cetakan sesuai bentuk yang diinginkan. Proses pencetakan ini dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin press briket untuk hasil yang lebih konsisten. Setelah dicetak, briket dikeluarkan dari cetakan dengan hati-hati agar tidak rusak dan disusun untuk proses pengeringan.
Pengeringan Briket
Briket yang telah dicetak dikeringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan oven dengan suhu yang dikontrol. Pengeringan alami membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga hari tergantung pada kondisi cuaca, sementara menggunakan oven dapat mempercepat proses menjadi beberapa jam dengan suhu sekitar 60C. Pastikan briket benar-benar kering agar tidak mudah rapuh atau berjamur saat disimpan.
Pengemasan dan Penyimpanan
Briket yang sudah kering siap dikemas dalam plastik atau karung sesuai kebutuhan agar lebih mudah dipasarkan dan digunakan. Pastikan briket disimpan di tempat yang kering untuk menjaga kualitasnya dan menghindari kelembaban yang bisa merusak strukturnya. Briket batok kelapa yang disimpan dengan baik bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama tanpa kehilangan kualitasnya.
Keunggulan Briket Batok Kelapa
Briket batok kelapa memiliki banyak keunggulan dibanding bahan bakar lain karena lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, briket ini memiliki daya bakar yang lebih lama dan tidak menghasilkan banyak asap, sehingga lebih nyaman digunakan di dalam ruangan. Penggunaannya sangat cocok untuk keperluan rumah tangga, restoran, maupun industri kecil yang membutuhkan sumber panas yang stabil.