FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
Pada saat ini bis akita lihat banyak perilaku siswa yang dapat menghambat perkembangan potensi serta dalam pembentukan karakter siswa. Siswa banyak sekali mengalami permasalahan dan hambatan yang belum bisa diselesaikan sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Untuk mencipkatan perilaku yang baik pada setiap orang terkhususnya peserta didik maka membutuhkan Pendidikan yang berkualitas.
Di sekolah guru memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan tujuan agar dapat membantu peserta didik dalam membentuk dan mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki masing-masing peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling diberikan pada sekolah baik di SMA ( sekolah menengah keatas ) SMP ( sekolah menengah pertama ) dan SD ( sekolah dasar ).
Ada dua factor yang mempengaruhi perlunya bimbingan dan konseling yaitu factor historis dan factor filosofis. Hal tersebut didasari oleh tujuan bimbingan konseling sendiri yaitu kenyamanan dan keamanan yang perlu diberikan konselor berkenaan dengan pemecahan masalah.
Factor-faktor yang mempengaruhi bimbingan konseling
1. Factor historis
Menurut Kartadinata (2003) perlunya pelayanan bimbingan dan konseling didunia Pendidikan dimulai sejak tahun 1952 dengan lahirnya American School Counselor Association (ASCA) yang banyak mengupayakan perkembangan bimbingan dan konseling lebih professional melalui serangkaian riset, Pendidikan dan Latihan keterampilan khusus terutama yang berkenaan dengan pengumpulan data, informasi, penempatan, tindak lanjut dan evaluasi.
2. Faktor filosofis
Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang apakah manusia itu?. Bimbingan dan konseling dibangun dari sejumlah teori yang berlandaskan kepada pandangan tentang hakikat manusia.
Menurut Aip Badrujaman, factor yang lebih dominan ada dua yaitu : (1) keterampilan melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling, (2) beban kerja yang tinggi pada guru BK di sekolah. Temuan kedua adalah factor yang mempengaruhi keterlaksanaan evaluasi program BK lebih ditentukan oleh factor yang bersifat internal dibandingkan eksternal.
Tujuan bimbingan dan konseling ditetapkan bersama antara konselor dan konseli. Tetapi, tujuan khususnya ada terdapat pada konseli, namun tujuan universal bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan persoalan hendak dibawa kemana konseli atau individu yang dilayaninya yang ingin dibangun, ada pada konselor.