1. Progresivisme
Progresivisme berasal  dari  kata progres  yang artinya kemajuan. Sedangkan secara harfiah  progresivisme  dapat  diartikan  sebagai  aliran  yang  menginginkan kemajuan secara  cepat. Dalam filsafat  pendidikan, progresivisme  merupakan  suatu  aliran  yang  menekankan  bahwa  pendidikan bukanlah sekedar upaya pemberian sekumpulan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi berisi  beragam  aktivitas  yang  mengarah  pada  pelatihan kemampuan berfikir peserta didik secara menyeluruh, sehingga peserta didik dapat berfikir secara sistematis melalui cara ilmiah separti: penyediaan ragam data empiris dan  informasi  teoritis,  memberikan  analisis,  pertimbangan, serta dengan pembuatan kesimpulan  menuju  cara alternatif  yang  paling  memungkinkan  untuk pemecahan  masalah  yang  tengah  dihadapi. Â
Dengan demikian sehingga dapat  memiliki kemampuan berfikir  dengan  baik,  peserta didik  akan  terampil  membuat  keputusan terbaik  juga tentunya yakni untuk dirinya dan masyarakatnya serta dengan mudah pula dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Aliran  progresivisme  mengakui  dan  berusaha  mengembangkan  asas progresivisme  dalam  semua  realita  kehidupan,  agar  manusia  bisa  survive menghadapi semua tantangan hidup.
Tujuan progresivisme yakni untuk menjadikan anak didik yang berkualitas dan terus maju sebagai generasi yang mampu menjawab persoalan untuk tatangan zaman.Â
2. AdapunTokoh-tokoh Filsafat progresivisme yaitu:
- George Axtelle, William O Stanley, Ernest Beyley, Lawrance B Thomas, dan Frederick C Neff. Yang memiliki pandangan bahwa manusia tidak akan tetap akan tetapi memiliki perubahan yang dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya. Dalam sejarah tokoh-tokoh tersebut jarang sekali penjelasannya yakni dengan secara rinci. Sehingga saya menyebutkan tokoh-tokoh yang memang ada dalam progresivisme.
Adapun tokoh-tokoh yang ada dalam progresivisme yakni:
-John dewey
Tokoh filsafat lahir pada tahun 1859-1952. Dalam aliran progresivisme ia memberikan sebuah pendapat mengenai sekolah bahwasannya sekolah adalah hal yang progresif yang menekankan pada peserta didik untuk bisa lebih condong kepada minatnya dari pada mata pelajarannya. Sehingga pada intinya yakni lebih menekankan minat dari pada pelajarannya tersebut.
-Hans Vaihingeer tokoh yang lahir pada tahun 1852-1933. Ia berpendapat bahwasannya tahu hanyalah bersifat praktis sehingga tidak dapat menentukan kebenaran sesuatu yang bersifat objektif. Sehingga pada intinya itu kata tahu atau sekedar tahu belum tentu bisa memberikan pengaruh atau perubahan pada dunia.
-William James yakni mempunyai sebuah keyakinan atau berkeyakinan dimana bahwa otak atau fikiran mempunyai fungsi yang berkelanjutan dalam menentukan kehidupan manusia.