Mohon tunggu...
Ulfa Mardiyah
Ulfa Mardiyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Para Pejuang

14 Juni 2014   16:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Daripada ngomongin politik mending ngomongin kelulusan SMA aja deh ya, walaupun udah nggak update.
Yaaa saat ini bagi anak yang sudah lulus SMA lagi hangat-hangatnya memperbincangkan tentang hasil UN dan SNMPTN Undangan yang waktu penumumannya selisih seminggu. Pastinya bagi siswa yang telah dinobatkan lulus SMA dan lulus SNMPTN Undangan bahagianya berlipat-lipat. Namun beda dengan siswa yang lulus SMA tapi maaf belum diberi kesempatan untuk lulus SNMPTN Undangan. Ya sedih memang, sakit, kecewa dan harapan seakan menghilang. Seakan kebahagiaan lulus SMA itu tiada berarti. Padahal kelulusan itu yang kita harapkan selama 3 tahun disini. Memang SNMPTN juga sangat berarti khususnya bagi para siswa SMA yang seharusnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Namun setiap orang memilih karirnya masing-masing. Dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka akan berusaha menjadi yang terbaik walaupun tidak melanjutkan studinya.

Yaa SBMPTN untuk sekarang yaa, jamanku dulu masih SNMPTN (baca: SeNaM PTN) hehe.. dari pada ribet baca mending baca SeNaM PTN. Oke lanjut. Bagi yang belum lulus SNMPTN Undangan. Jalan masih panjang teman. Rezeki bisa dicari dimana saja asal kita berusaha semaksimal mungkin dan semampu kita. Inshaa Allah akan diberikan yang terbaik buat kita. Belum lulus SNMPTN Undangan memang belum rezeki. Namun masih banyak kesempatan lain yang membuka peluang untuk kalian. Bisa saja belum lulus SNMPTN undangan karena mungkin belum dapet restu dari orang tua, atau pilihan kita dengan orang tua kita berbeda. Dan kalian tetap dengan pilihan kalian tanpa restu mereka. Itu bisa terjadi dan sudah terbukti. Beberapa temanku dulu seperti itu, pandai dan cerdas memang. Bahkan mereka yakin dengan hasil estimasi nilai SNMPTN yang mereka perhitungkan. Mereka yakin akan berhasil lulus ke pilihan utamanya. Namun apa yang terjadi, pilihan kedua (buat IPA atau IPS) atau ketiga (buat IPC) yang lulus, bahkan ada yang belum diberi kesempatan lulus SNMPTN. Karena alasan mereka tidak dapat restu dari orang tua. Dari situ aku belajar, memang do’a orang tua kita akan sangat berarti bagi kita. Dari situ juga aku percaya memang, tak selamanya kampus yang kita inginkan itu bukan yang terbaik buat kita jika tanpa restu orang tua. Yaaa walaupun dulu sempat mengalah untuk mempertahankan keinginanku, tapi sekarang aku percaya bahwa kampus pilihan orang tuaku, yang aku dapat itu yang terbaik buat aku. Walaupun aku masih ragu untuk masuk dikampus itu. Namun suatu hari rezeki itu datang lagi. Aku diberi kesempatan untuk berada dikampus yang terbaik buat aku dengan restu orang tuaku dan aku juga mengagumi kampus itu.

Hargai pilihan orang tua kita dan mencoba untuk menyukai apa yang orang tua perintahkan. Inshaa Allah itu yang terbaik buat kita. Sukses buat para pejuang SBMPTN dan USM Lainnyaa!!! Semoga diberikan yang terbaik buat kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun