Hari sabtu 19 oktober 2013, saya mengikuti mata kuliah olimpisme yang telah memasuki pertemuan ke-6. Pada awal pertemuan ini, om jay memberikan sebuah gambar yang menunjukan perjuangan anak banten untuk sekolah. Anak-anak kecil rela memperjuangkan jiwa raganya untuk sekolah. Mereka berani melewati rintangan dengan berjalan di atas jembatan yang sudah sangat rapuh. Sedangkan dilain sisi, gubernur banten sendiri memperkaya dirinya. Padahal memperbaiki jembatan tersebut tidak membuatnya jatuh miskin.
Nah video pertama yang om jay kasih adalah “cublak-cublak suweng”, ini adalah salah satu lagu daerah yang telah mulai pudar pada saat ini. Sekarang, anak-anak justru cenderung lebih memilih lagu-lagu yang nge-top di banding dengan lagu anak-anak pada umumnya.
Pada pertemuan ke-6 ini, saya mendapatkan materi mengenai “ nilai-nilai olimpisme dalam kehidupan masyarakan global.
GLOBALISASI ITU APA SIH?? Kata yang amat pendek tapi masih banyak orang yang belum mengetahui artinya. Globalisasi merupakan kondisi dan situasi dimana terjadi proses perubahan di berbagaisektor yang berlangsung begitu cepat dan mendunia ( standar global ). Globalisasi itu di picu dan di percepat oleh adanyaketerbukaan informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya tutuntan standar kompetensi yang harus di miliki oleh setiap orang. Dengan adanya globalisasi maka ”kekuatan atau daya pikir (kecerdasan, kreatifitas, inovas )lebih berperan dalam kesuksesan”
Dampak globalisasi :
-Perkembangan Iptek yang begitu cepat
-Keterbukaan informasi (melalui mutimedia & internet)
-Persaingan/kompetisi di berbagai sektor usaha
-Pergeseran kultur/budaya, politik secara global
-Standarisasikualitas secara global/Internasional
-Modernisasi Vs kesiapan mental masyarakat
-Negara “kuat” = yang menguasai teknologi & Informasi
-Kesenjangan ekonomi dansosial yang makin lebar
-Adopsi kultur yang bedampak“positif & negatif”
-Tuntutan terhadaptuntutan kompetensi pendidikan
-Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi
Video kedua yang kami lihat adalah contoh dampak globalisasi. Disini kami melihat anak kuliah yang membuat video seperti “oppa gangnam style”. Terlihat sekali bahwa globalisasi yang masuk ke indonesia teresap secara keseluruhan oleh banyak orang bahkan oleh orang yang berpendidikan sekalipun.
Globalisasi Dalam Masyarakat Indonesia
Globalisasi yang sudah masuk ke indonesia memiliki banyak dampak, mulai dari dampak yang positif maupun dampak negatif.
Dampak positif :
- Informasi mudah didapatdan sangat transparan
- Peluang untuk belajar dan meningkatkan kompetensi sangat terbuka luas
- Kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme makin meningkat terutama pada kalangan generasi muda
- Kreativititas & inovasi meningkat kerena adanya teknologi informasi serta keterbukan
- Masyarakatmakinkritis
Dampak negatif :
- Pergeseran orientasi pada negara-negara barat
- Cenderung menjadi negara konsumen (objek pasar) Industri dan perdagangan
- Ketergantungan terhadap Negara lain yangsangat tinggi terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam
- Kekalahan dalam persaingan global
- Pergeseran kultur budaya timur ke barat di berbagai aspek kehidupan masyarakat
- Berkembangnya sikap-sikap negatif pada kelompok masyarakat karena dampak negatif globalisasi dan modernisasi seperti : sikap individualis, egois, mau menangsendiri, anarki , hedonisme
- Menurunnya nasionalisme, rasa kebangsaan dan persatuan
- Berpikir secara instan, kurang semangat kerja keras,masabodoh
Kondisi Penyeimbang Masyarakat Indonesia
Masuknya globalisasi di indonesia dapat membuat banyak sekali perubahan, mulai dari segi sikap, teknologi, dan sebagainya. Namun dampat negatif dapat kita cegah jika masih tertanam pada diri masyarakat indonesia:
·Kecintaan terhadap budaya Nasional
·Nilai nilai spiriual, sebagaifungsi kendali kehidupan sosial masyarakat
·Budaya positif kepedulian masyarakat, family culture, sifat gotong royong, hormat pada orang yang lebih tua.
Kondisi Masyarakat Indonesia
Kondisi masyarakat indonesia saat ini sangat menghawatirkan, hal ini merupakan tantangan berat bagi rakyat indonesia dalam menghadapi globalisasi. Kondisi masyarakat di indonesia, diantaranya :
-SDM Kurang siap pakaikarena links & match antara Pendidikan dengan LingkunganUsaha tidak berjalan sesuai harapan, sehingga menciptakan pengangguran elit
-Pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang kurang memadai (kemampuan interaksi, keramah tamahan, daya juang), sehingga menurunkan kompetensi SDM secara signifikan
-Adanya gab besar antara tujuanPendidikan dan Industri/Usaha, yang menimbulkan frustasi berat masyarakat pendidikan & usaha.
“Nilai-Nilai Olympism”Sebagai Alternatif Solusi
Untuk Mengatasi Persoalan
Olimpic Value - Living Respect
Olimpism “Membangkitkan Sikap Respect Masyarakat”:
-Meningkatkan danmenjaga kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa
-Kepedulian terhadap sesama
-Selalu ingin beperan dalam setiap hal-hal positif
-Menanamkan bahwa Persahabatan dan kedamaian adalah lebih utama dalam kehidupan bermasyarakat
-Saling menghargai/toleransi
Olimpic Value - Living Excellence (sikap prestatif)
Olimpism menumbuhkan sikap-sikap prestatif :
- Tidak mudah menyerah dan selalu semangat
- Masyarakat yang dinamis, kreatif, inovatif dan selalu ingin berkarya dan belajar
- Tidak mudah puas diri dan kerja keras
- Melihat masalah sebagai tantangan & peluang
“ Citius, Altius , Fortius “
(Lebih cepat, Lebih tinggi , Lebih kuat)
Olimpic Value – Living Fair Play
- Membangun sikap sportif
- Membangun sistem kontrol yang baik untuk meminimalisasi penyakit sosial masyarakat (korupsi, menyogok, kolusi, dll)
- Mengurangi budaya malas dan instan
- Menghargai kejujuran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H