Misi adalah tujuan utama dan alasan keberadaan organisasi. Misi mewujudkan nilai inti perusahaan. Misi diibaratkan sebagai karakter abadi dan DNA dari perusahaan. Sedangkan visi tumbuh dan berubah, misi tetap ada dalam menghadapi perubahan teknologi, kondisi ekonomi, atau perubahan lingkungan lainnya
Misi yang mencerminkan tujuan mulia dan memandu visi sangatlah penting, tetapi hal-hal tersebut tidak cukup untuk membuat suatu organisasi menjadi kuat. Agar organisasi berhasil, para pemimpin harus mewujudkan visi, nilai, dan tujuan ke dalam bentuk tindakan, di mana hal tersebut merupakan peran pemimpin sebagai kepala strategi.Â
Ketika para pemimpin menghubungkan visi dan tindakan strategis, mereka dapat membuat perbedaan nyata bagi masa depan organisasi mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh C. C. Miller dan Laura B. Cardinal menunjukkan bahwa pemikiran strategis dan perencanaan untuk masa depan dapat berdampak positif terhadap kinerja perusahaan dan kesuksesan finansial.
Menyusun Strategi yang Efektif
Dalam mewujudkan visi, nilai dan tujuan dalam bentuk tindakan perlu menyusun strategi yang efektif. Caranya adalah pemimpin harus aktif mendengarkan orang baik di dalam maupun di luar organisasi, serta memeriksa tren dan diskontinuitas dalam lingkungan yang dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan. Pemimpin strategis mempelajari peristiwa yang telah terjadi dan bertindak berdasarkan antisipasi mereka tentang keadaan masa depan akan seperti apa. Ketika para pemimpin hanya mengandalkan perencanaan strategis formal, analisis pesaing, atau riset pasar, mereka akan kehilangan peluang baru.
Para pemimpin hendaknya juga menggunakan hard analysis(quantitative analysis) untuk membantu menetapkan suatu arahan ke masa yang akan datang. Mereka juga harus berusaha untuk mengembangkan pandangan industri ke depan berdasarkan tren teknologi, demografi, peraturan pemerintah, nilai-nilai, dan gaya hidup yang akan membantu mereka mengidentifikasi keunggulan kompetitif baru.
Mengimplementasikan Strategi
Tanpa eksekusi yang baik dan mumpuni, perencanaan strategi tidak akan berhasil, visi, misi, nilai dan tujuan pun tidak akan tercapai. Meskipun strategi tersebut sudah disiapkan sebagus mungkin. Eksekusi strategi berarti bahwa pemimpin menggunakan mekanisme, teknik, atau alat khusus untuk mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan strategis. Eksekusi strategi juga bisa disebut dengan implementasi. Proses implementasi strategi sangatlah penting. Dalam proses implementasi strategi, para pemimpin harus mengendalikan proses dengan hati-hati dan secara konsisten agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Teknik yang dapat dilakukan dalam implementasi strategi, diantaranya:
- Menciptakan Komunikasi secara Berkelanjutan. Pemimpin harus berkomunikasi tentang strategi secara terus-menerus agar orang-orang di seluruh organisasi dapat memahami dan menginternalisasikannya.
- Menjelaskan Hal-Hal yang Dikerjakan. Pemimpin menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk melakukan apa yang mereka lakukan. Pengikut sibuk melakukan pekerjaan sehari-hari dari organisasi dan sering tidak memikirkan gambaran besar. Para pemimpin harus membujuk orang-orang tentang alasan bisnis untuk visi dan strategi baru.
- Jelaskan Apa Arti Perubahan yang Dilakukan bagi Setiap Orang. Orang sering takut akan perubahan, dan itu termasuk ketakutan akan arah strategis baru.
- Menjelaskan Apa Saja yang Tidak Berubah. Seringkali merupakan ide yang baik untuk mengingatkan karyawan tentang kekuatan perusahaan, apa yang saat ini dikejakan, dan apa yang tidak akan berubah.
Dengan mengikuti teknik-teknik tersebut, para pemimpin dapat memastikan pelaksanaan implementasi strategi lebih mulus. Visi, misi, nilai dan tujuan utama organisasi pun dapat dicapai sesuai rencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H