Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia harus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif. Salah satu inovasi yang muncul dalam dunia pembayaran adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS menawarkan solusi pembayaran digital yang cepat dan efisien, memungkinkan pelaku UMKM untuk menerima pembayaran dengan lebih mudah. Dalam konteks ini, mahasiswa KKN T Alma Ata melaksanakan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM di Kelurahan Wanarejan Selatan tentang pentingnya QRIS.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 September 2024, di aula Kelurahan Wanarejan Selatan. Banyak pelaku UMKM di Indonesia masih mengandalkan metode pembayaran tradisional, yang sering kali menghambat pertumbuhan usaha mereka. Keterbatasan dalam jangkauan pasar dan efisiensi transaksi menjadi tantangan utama yang dihadapi.Â
QRIS hadir untuk menjawab tantangan ini, menawarkan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam bertransaksi. Namun, kurangnya pemahaman mengenai teknologi ini menjadi kendala dalam penerapannya. Oleh karena itu, edukasi menjadi langkah yang sangat penting untuk membantu pelaku UMKM beradaptasi dengan sistem pembayaran digital.
Program edukasi ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM tentang QRIS dan manfaat yang ditawarkannya. Kedua, untuk memberikan panduan mengenai cara pendaftaran dan penggunaan QRIS. Terakhir, program ini bertujuan untuk mendorong adopsi sistem pembayaran digital agar pelaku UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan omset usaha mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan pelaku UMKM dapat memanfaatkan QRIS secara optimal.
Pelaksanaan program dimulai dengan sosialisasi yang diadakan di aula Kelurahan Wanarejan Selatan. Mahasiswa KKN T memperkenalkan konsep QRIS, menjelaskan keuntungan menggunakan sistem pembayaran ini, seperti kemudahan transaksi, keamanan, dan potensi peningkatan omset. Setelah sosialisasi, dilakukan workshop praktis yang membantu pelaku UMKM untuk mendaftar dan mengoperasikan QRIS. Dalam sesi ini, peserta dipandu untuk mengunduh aplikasi, membuat akun, dan memahami cara menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari.
Penggunaan QRIS tidak hanya mempermudah proses pembayaran tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelaku UMKM merasa lebih percaya diri untuk menerima pembayaran digital, yang membuka akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai QRIS memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan usaha mereka.
Sebagai kesimpulan, edukasi tentang QRIS di era digital sangat penting bagi pelaku UMKM, khususnya di Kelurahan Wanarejan Selatan. Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN T Alma Ata pada 14 September 2024, telah berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi pembayaran digital.Â
Dengan adopsi QRIS, diharapkan UMKM dapat tumbuh lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal. Untuk menjaga keberlanjutan program ini, disarankan agar pelaku UMKM terus mengikuti pelatihan lanjutan dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam mendukung penggunaan QRIS. Dengan demikian, UMKM di Wanarejan Selatan dapat terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan meraih kesuksesan di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H