Layaknya Indonesia yang merupakan negara multikulturalisme, Azerbaijan juga merupakan negara multikulturalisme yang sangat menjunjung tinggi toleransi terhadap masing-masing perbedaan yang ada didalam negaranya. Â Salah satu hal yang menyorot perhatian publik adalah toleransi terhadap agama.
Keberagaman agama adalah persoalan umum di seluruh dunia. Â Bahkan di Indonesia sendiri, persoalan toleransi agama ini cukup menjadi momok, baik bagi pemerintahannya maupun masyarakat Indonesia itu sendiri. Â Namun, hal menarik mengenai toleransi agama ini muncul dari Azerbaijan. Â
Azerbaijan terletak di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya, yang berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Â Azerbaijan adalah negara sekuler yang membuktikan keberagaman dalam agama bukanlah menjadi halangan untuk menjalankan suatu negara yang senantiasa aman dan makmur. Â Masyarakat Azerbaijan menganut beberapa agama seperti Zoroastrisme, Yudaisme, Kristen, Islam, dan lain-lain. Â Namun, hal ini tidak menjadi kesulitan bagi Azerbaijan dalam menjalankan pemerintahan untuk mencapai keamanan dan kemakmuran bagi negara itu sendiri.
Berikut beberapa tindakan dan kebijakan yang telah dilakukan Azerbaijan dalam menyelaraskan keberagaman agama:
1. Â Sebagai bentuk dedikasinya, Azerbaijan bergabung dengan organisasi-organisasi yang menjunjung tinggi persemakmuran dan perdamaian. Â Selain itu, Azerbaijan juga menjalin hubungan diplomatik di negara-negara lain dan memiliki keanggotaan di beberapa organisasi internasional yang terkait dengan toleransi dan perdamaian dalam keanekaragaman.
2.  Di Azerbaijan, mereka diizinkan memilih agama sesuai dengan keinginan tanpa ada paksaan dan melakukan ritualnya masing-masing tanpa ada diskriminasi.  Kebebasan beragama yang diberlakukan oleh Azerbaijan tidak hanya untuk menjamin kebebasan itu sendiri, tetapi juga untuk memperkuat keharmonisan hubungan antar agama.  Azerbaijan adalah negara sekuler yang menjamin kebebasan beragama.  Kebebasan ini merupakan peluang bagi setiap agama untuk dapat melakukan kegiatan keagamaannya secara terbuka.  Sehingga dapat kita pahami, dari keterbukaan ini muncul saling pengertian dan saling menghormati antar agama.
3. Â Dalam mengatur kebebasan beragama, pemerintah Azerbaijan juga mengontrol legalitas komunitas agama baik dari dalam maupun luar negeri.
4. Â Pemerintah Azerbaijan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh komunitas agama untuk menghindari radikalisme dari masing-masing agama dan ancaman terhadap komunitas itu sendiri. Â
5. Â Azerbaijan melakukan pemisahan kepentingan antara agama dan pemerintah. Â Tidak akan ada hubungan terkait masalah politik, ekonomi dan lainnya dengan masalah agama. Â Hal ini meminimalisir adanya diskriminasi dan pelecehan terhadap agama yang terkait dengan sektor-sektor pemerintahan. Â Agama bertindak secara terpisah dari urusan negara dan pemerintah. Â Orang-orang dari semua kepercayaan sama di depan hukum. Â Agama dan pemerintahan secara independen menjalankan urusannya masing-masing. Â Sehingga, pemerintah tidak akan diintervensi oleh persoalan agama, begitupun sebaliknya.
6. Â Para pemimpin agama dan anggota dari masing-masing agama bersedia untuk menjalankan konstitusi dan program yang telah disediakan oleh pemerintah dengan baik. Â Kesadaran ini tentu saja muncul karena kebebasan dan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah melalui beberapa kebijakan, fasilitas, dan program-program dalam mendukung kebebasan beragama.
7. Â Dukungan juga datang dari media. Â Beberapa media lokal di Azerbaijan juga menyerukan hak atas kebebasan beragama dan hidup damai satu sama lain. Â Seperti kita ketahui, media memainkan peran penting dalam hal membentuk persepsi dan pola pikir masyarakat. Â Mengingat, ketersediaan dan jangkauan media dalam memberikan suatu informasi sangat luas dan cepat.