MENYIAPKANPEMBELAJAR
Seiring dengan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, kita dituntut untuk melakukan pembaharuan khususnya dalam bidang pendidikan. Kita mulai dengan mamahami peserta didik. Memahami peserta didik adalah hal yang penting dilakukan karena setiap individu adalah manusia unikmemiliki karakteristik yang berbeda-bedadan gaya pembelajaran yang berbeda-beda. Anak akan belajar dengan baik jika disesuaikan dengan gaya pembelajaran masing-masing peserta didik.
Ada beberapa teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme yang menekankan pada stimulus dan respon serta tindakan yang dapat diamati dari belajar, teori belajar kognitif yang menekankan pada aspek intelektual seseorang, teori belajar konstruktivisme membangun konsep berdasarkan pengamatan lapangan dan pengalaman-pengalaman, dan teori belajar humanisme yang menekankan pada usaha memanusiakan manusia. Dari masing-masing teori belajar memilki kelebihan dan kekurangan. Pendidik dapat mengambil atau mengkombinasikan mana yang paling baik dari teori-teori belajar dalam pembelajaran. Teori belajar yang diambil disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
Ada teori pembelajaran pastilah ada strategi, metode, dan teknik didalamnya . strategi, metode dan tenik bagaimana yang dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang nantinya dapat menjadikan anak kritis, kreatif, dan problem solver.
Dalam tubuh kita terdapat organ yang sangat vital yaitu otak. Terdapat dua belahan otak yaitu belahan kiri dan belahan kanan, jika otak belahan kiri lebih cenderung ke pembelajarn yang terstruktur maka kebalikannya belahan kanan lebih ke pembelajaran yang kurang terstruktur. Ada juga tiga tingkatan otak dalam otak kita yang itu biasa disebut otak triun. Tiga tingkatan otak tersebut adalah otak reptil yang mengatur rasa takut, cemas, terancam, kemudian otak mamalia yang didalamnya terdapat sistem limbic yang mengatur memori jangka pangka panjang dan untuk mengatur otak mana yang akan aktif mamalia atau neo cortex. Yang terakhir adalah otak neo cortex yang digunakan untuk berfikir. jika kita dalam keadaan takut, cemas otak reptile yang akan aktif sehingga kita akan sulit berpikir dalam keadaan separti itu. Sejak dini kita mempersiapkan pembelajar agar mereka siap dalam belajar. Dengan mengetahui karakteristik peserta didik memberikan nutrisi yang cukup serta mengerti akan gaya belajarnya kita menciptakan pembelajaran yang santai dan rilex serta menyenangkan akan membuat peserta didik semangat dalam belajar. Karena otak kita lebih senang dan tentunya lebih mudah belajar dalam situasi yang menyenangkan tanpa paksaan. Tanyakan pada perta didik pembelajaran seperti apa yang mereka mau sehingga mereka lebih mudah belajar. Mudah-mudahan kita dapat mengarahkan peserta didik menjadi seseorang yang senang belajar, dapat menciptakan sesuatu, dapat memecahkan masalah dan berguna bagi bangsa dan Negara. Jadikanlah sekolah itu surga bagi peserta didik kita. (Dari KD 1-KD 4)
Daftar Pustaka:
Jensen Eric, 2009, Brain Based Learning, Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Hamzah B. Uno, Masri kuadrat, 2009,mengelola Kecerdasan Dalam pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara
Adi W. Gunawan, 2003,Genius Learning Strategi,Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
