Hipertensi telah menjadi masalah kesehatan tidak hanya di Indonesia, tetapi sudah menjadi masalah kesehatan di dunia. Berdasarkan data WHO  Tahun 2015  menunjukan sebanyak 1,13 M orang di dunia menderita hipertensi dan diperkirakan lagi pada tahun 2025 akan ada sebanyak  1,5 M penderita hipertensi. Data riset kesehatan dasar (Riskesdes) 2018 juga mencacat angka kematian yang disebabkan oleh hipertensi sebanyak 424. 218 jiwa. Tingginya masalah hipertensi ini dapat didorong oleh berbagai macam faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Hipertensi digolongkan menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum diketahui secara pasti penyebab nya. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang dapat ditentukan penyebabnya seperti adanya kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit adrenal lainnya. Faktor penyebab hipertensi biasanya juga berasal dari gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti: konsumsi garam berlebih, kelebihan berat badan atau obesiatas, kurang nya asupan buah dan sayur, kurang nya aktifitas fisik dan pengonsumsian alkohol berlebih. Hipertensi bisa menyerang siapa saja mulai dari usia muda maupun dewasa sekali pun. Oleh sebab itu pentingnya mencegah diri dari penyakit hipertensi ini. Terdapat beberapa langkah pencegahan hipertensi sejak dini yaitu :
- Kurangi asupan garam. Salah satu cara pencegahan hipertensi adalah dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung garam. Mengonsumsi garam yang berlebih secara terus menerus tentu akan menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh. WHO merekomendasikan pengurangan konsumsi garam hingga di bawah 5 gram per hari dapat membantu mengurangi risiko terkena hipertensi.
- Tidak merokok. Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sering dijumpai pada setiap kalangan terutama pada laki laki. Merokok tidak hanya bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi, melainkan juga dapat meningkatkan gangguan kesehatan lainnya. Maka dari itu, dianjurkan untuk tidak merokok agar terbebas dari faktor risiko hipertensi dan gangguan kesehatan lainnya.
- Kelola stress. Stress merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah hipertensi. Jika seseorang mengalami stress maka kemungkinan besar beresiko terkena tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, menghindari atau belajar mengelola stres dapat membantu seseorang untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
- Hindari konsumsi alkohol. Tidak hanya dari makanan tetapi tekanan darah tinggi juga dapat terjadi dari jenis minuman yang kita konsumsi. Pengonsumsian alkohol yang berlebihan dan dilakukan dalam jangka panjang dapat meningkatkan faktor risiko terkena hipertensi. Maka dari itu, penderita hipertensi diimbau untuk tidak mengonsumsi alkohol.
- Lakukan aktifitas fisik. Melakukan aktivitas fisik memiliki banyak manfaat tidak hanya mencegah terjadinya hipertensi tetapi dapat mengurangi resiko terkena berbagai jenis penyakit lainnya. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan sebanyak 150 menit setiap minggu. Dengan melakukan aktifitas fisik ini seseorang dapat terhindar dari resiko hipertensi. Â
- Jaga berat badan. Kelebihan berat badan dapat berkontribusi terhadap penyebab hipertensi. Pasalnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu menurunkan berat badannya bila berlebihan.
- Terapkan pola makan yang seimbang. Pola makan merupakan salah satu langka pencegahan hipertensi. Mejaga dan megatur berbagai macam nutrisi yang masuk kedalam tubuh tentu dapat membantu tubuh untuk tetap seimbang. Namun perlu diingat kelebihan dan kekurangan asupan dalam tubuh juga tidak baik.
 Mungkin beberapa tips langkah pencegahan dan pengedalian hipertensi ini dapat membantu seseorang agar tidak terkena hipertensi. Dengan terus menjaga pola hidup sehat kemungkinan seseorang dapat di serang hipertensi akan sangat kecil. Semoga beberapa langkah pencegahan dan pengendalian hipertensi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
REFERENSI
Riskesdas Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (Vol. 44, Issue 8).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H