dibuat oleh : Ulfa tussolikhah
Jenis Kondisi Siswa Berkebutuhan Khusus
Anak yang memilki kebutuhan khusus akan mengalami gangguan pada perkembangannya baik terhadap perkembangan fisik, mental, intelegensi, dan juga emosinya sehingga anak berkebutuhan khusus tersebut membutuhkan bantuan khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk melakukan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-sehari.Â
Heward dan Orlansky, mengungkapkan bahwa seorang anak yang memiliki berkebutuhan khusus dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya akan mengalami kelainan dan juga penyimpangan baik fisik, mental, intelegensi, sosial dan juga emosional sehingga mereka memerlukan pendidkan khusus. Menurut Depdiknas  anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah seorang anak yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental,intelektual, sosial, emosional) dalam perkembangannya jika dibandingkan dengan anak-anak yang lain yang seusia dengan mereka, sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Berikut adalah jenis kondisi siswa berkebutuhan khusus :
- Autis
Autism spectrum disorder atau sering disebut dengan ASD merupakan sebuah gangguan yang terjadi pada proses perkembangan seorang anak. Menurut Endang (2009) menyatakan bahwa seorang anak yang menderita autis merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan pada usia dibawah  3 tahun dalam hal perkembangannya  sehingga menyebabkan gangguan pada perkembangan sosial, emosi dan juga komunikasi sehingga menyebabkan anak tersebut tidak peduli terhadap lingkungan disekitarnya  dan sibuk atau senang dengan lingkungannya sendiri. Anak dengan berkebutuhan khusus autis ini biasanya disebabkan oleh gangguan genetik, gangguan neurobiologis, keracunan logam berat dan juga terinfeksi virus.
Anak yang memiliki gangguan autis memiliki perbedaan karakter dengan anak yang normal pada umunya. Yaitu misanya cara mereka untuk melakukan interaksi sosial, berkomunikasi, menghadapi masalah, dan juga cara mereka bermain pun berbeda dengan mereka yang normal seusianya.Â
Gangguan autis ini yang terjadi pada perkembangan anak dalam melakukan interaksi biasanya berdasarkan pada kemampuan imajinasi mereka yang berbeda dengan anak-anak normal lain seusianya yang membuat anak-anak yang meiliki gangguan autis merasa tidak nyaman dan akan lebih senang dengan dunia mereka sendiri. Dan biasanya anak yang memiliki gangguan autis lebih memilih untuk menjauh dari tempat lain karena mereka meliki ketidakmampuan melakukan interaksi kontak mata dengan anak-anak yang lainnya dan juga bahkan tidak suka jika mereka didekati oleh orang lain.
Anak yang memiliki gangguan perkembangan autis dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya yaitu : 1) Chilbood autism, biasanya ini terjadi pada anak usia sebelum 3 tahun dan tejadi pada gangguan perkembangannya sehingga si anak mengalami komunikasi yang tidak normal dan juga memiliki hambatan untuk berinteraksi sosial dan lebih senang dengan dunianya sendiri.Â
2) PDD-NOS Â pervasive deelopment disorder not otherwise specified), pada hal ini anak memiliki gangguan perkembangam yang ringan dari sebelumnya yaitu si anak masih bisa diajak untuk berkomunikasi namun tidak terlalu intens.Â
3) rett syndrome, gangguan ini biasanya terjadi pada anak perempuan pada usia sekitar 6 bulan, biasanya pada gangguan ini terjadi kemunduran pada perkembangannya termasuk kemunduran psikomotor hingga gangguan komunikasi yang menyebabkan anak yang megalami gangguan ini lebih memilih untuk menutup dirinya dari lingkungan sekitarÂ
4) Childhood disintegrative disorder,yaitu gangguan yang terjadi pada anak usia diatas 3 tahun dan mengalami kemunduran perkembangan yang sangat jelas.Â