Coronavirus disease (Covid-19) merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. Virus tersebut diketahui pertama kali di Wuhan, Cina pada bulan Desember 2019. Kemudian virus tersebut menyebar ke beberapa negara dunia, tak terkecuali ke Indonesia. Kemudian oleh WHO penyakit tersebut digolongkan sebagai pandemi, yaitu penyakit yang berskala internasional.
Covid-19 mulai diketahui muncul di Indonesia pada awal tahun 2020, tepatnya pada bulan Maret yang masih berlanjut hingga saat ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah hampir dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Penyebarannya yang sangat cepat dan pencegahan yang diacuhkan oleh masyarakat membuat virus ini tahan berada di wilayah Indonesia. Sejak kasus Covid-19 ditemukan pertama kali di Indonesia hingga saat ini, terhitung sebanyak 4.236.287 kasus positif Covid-19. Selain itu, terhitung pula sebanyak 143.049 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Pada awalnya, pemerintah Indonesia menggalakkan kebijakan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Di samping hal tersebut, pemerintah juga menggalakkan kebijakan lock down. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan sosial di lapangan sehingga penyebaran Covid-19 dapat dihindari.Â
Dengan adanya beberapa kebijakan tersebut, maka berubah pula tatanan kehidupan yang berjalan. Kebiasaan masyarakat juga mengalami perubahan, yang mana kebiasaan tersebut oleh pemerintah disebut dengan era new normal. Â Oleh karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap perubahan pada semua sektor kehidupan. Dampak pandemi tersebut diantaranya terjadi pada sektor ekonomi, pariwisata, dan juga pendidikan.
Pada sektor ekonomi, Covid-19 berdampak pada sektor perdagangan. Dampak Covid-19 pada sektor tersebut dirasakan oleh seluruh perdagangan dunia, tak terkecuali Indonesia. Perdagangan Indonesia mengalami penurunan karena terganggunya akses kegiatan ekspor ke negara luar. Hal tersebut menyebabkan turunnya devisa negara Indonesia.Â
Selain itu, dampak yang sangat dirasakan dari adanya pandemi ini yaitu banyaknya kegiatan bisnis dan industri yang ditutup demi tercapainya penecegahan penyebaran Covid-19. Banyak tenaga kerja yang terkena PHK, sehingga angka pengangguranpun meningkat.Â
Dengan meingkatnya angka pengangguran tersebut menyebabkan berbagai permasalahan yang bersifat kriminal. Bentuk masalah yang berkaitan dengan tindak kriminal diantaranya yaitu pencurian, penyopetan, begal, pemalakan, dan lain-lain. Tindakan tersebut harus segera ditindaklanjuti agar tidak semakin merajalela dan perekonomian Indonesia segera membaik.
Dampak Covid-19 juga dirasakan pada sektor pariwisata, yang mana sektor tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat perekonomian Indonesia. Â Penutupan beberapa destinasi wisata menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia., misalnya saja di Candi Borobudur.Â
Pada tahun 2020, disebutkan bahwa pengunjung candi mengalami penurunan sebesar 77,3 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019. Hal tersebut merupakan penurunan yang sangat drastis, yang mana hal tersebut pastinya sangat berdampak pada penurunan pendapatan daerah. Jika tidak segera diatasi, maka hal tersebut juga akan semakin parah. Oleh karenanya dibutuhkan penanganan khusus dalam hal tersebut agar pendapatan daerah membaik.
Putu Ngurah Sedana menyatakan bahwa akan ada perbaikan jika wisata tersebut dibuka kembali. Pembukaan tersebut juga harus diimbangi dengan upaya pencegahan penyebaran virus yang optimal. Perbaikan tersebut ia sebutkan misalnya dengan perbaikan pintu masuk utama serta akan ada pelebaran jalan yang dimulai dari pintu utama menuju candi.Â
Selain itu, akan ada atraksi menarik yang dipertunjukkan, yang mana diharapkan dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan daya tarik dan citra Candi Borobudur. Diharapkan pula akan terjadi perbaikan dalam anggaran pendapatan daerah.