:Untuknya yang pernah menemani merajut mimpi
.
Zaman telah menjadikan kita dungu
Terjebak dalam palung rasa yang semu
Jemariku pun telah letih merajut benang
yang kau serah dahulu
Jarum telah menisik luka di hatiku
Ngilu
.
Bukankah kau mendamba wanita bertutur madu
Berjemari lentik memukau
Wajah kemilau
Suara merdu mendayu merayu
Maka turutlah inginmu
Karena aku telah menjelma bayang lalu
: terima kasih untuk kenangan semanis tebu
Sebelum malam berlalu
Kueja selarik kata pisah padamu
: aku kamu tak harus padu
** Belajar nulis lagi ^_^
** Image source
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H