Mohon tunggu...
Uleng Tepu
Uleng Tepu Mohon Tunggu... -

Terdiam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hun, Ingatanku Merapuh

23 Juni 2011   11:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:14 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hun

Serupa apa aksara-aksara yang kita susun untuk mengungkapkan rasa. Rapih mereka berbaris, menanti giliran untuk bersatu menjadi sebuah kata penanda, aku-kamu.

Ingatan Merapuh

Pasak-pasak yang bersama kita tegakkan di dalam kepala kita telah melapuk, sayang. Digerogoti angkuh yang melahapnya dengan begitu tamak. Selubung myelin yang sekian lama melindungi kenangan manis kita luruh pelan-pelan. Akson-dendrit pun telah letih terkalahkan amnesia. Sayang, lupakan.

Bersahabat dengan lupa…

Image source here

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun